5. Kurangnya Green SkillsÂ
Mewujudkan era hijau tentunya mustahil tanpa sumber daya yang hijau. Sumber daya manusia Indonesia saat ini dinilai masih minim akan green skills atau keterampilan hijau. Keterampilan hijau merujuk pada pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan, dan mendukung masyarakat yang berkelanjutan dan efisien sumber daya. Keterampilan ini mencakup engineering skills di bidang lingkungan serta transferable skills dan soft skills yang lebih luas. Beberapa contoh keterampilan hijau meliputi pemantauan jejak karbon, hukum lingkungan, pelaporan keberlanjutan, dan manajemen limbah. Menurut laporan Global Green Skills, pada tahun 2022 perekrutan bakat dengan keterampilan hijau meningkat secara global, namun ketersediaan sumber daya manusianya masih jauh dari yang dibutuhkan. Diperlukan upaya untuk meningkatkan keterampilan pekerja yang saat ini kurang, dan memastikan keterampilan hijau menjadi bagian penting dari keterampilan generasi mendatang.
Dengan terwujudnya green economy di Indonesia, bukanlah hal mustahil untuk meraih predikat negara maju. Beragam manfaat dari green economy tentunya juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan hanya dari segi ekonomi, tapi juga lingkungan. Sehingga cita-cita Indonesia Emas 2045 dapat terealisasikan dan memberi dampak positif terhadap masyarakat. Namun meraih impian tersebut tentunya tidak mudah, pastinya terdapat hambatan-hambatan yang menjadi tantangan bagi kita, seluruh warga Indonesia. Bukan hanya pemerintah, tetapi seluruh lapisan masyarakat. Sudah saatnya kita berjalan bersama dalam satu sinergi, Indonesia yang lebih sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H