ANALISIS PRODUK TIK-TIK IKAN NILA
Â
Tik- tik ikan atau sering di sebut juga stik ikan merupakan makanan camilan (snack) yang terbuat dari tepung dan di tambahkan dengan daging  ikan kemudian di bentuk panjang kecil. Ikan yang digunakan untuk membuat produk tik-tik ikan ini adalah ikan Nila yang berukuran 500 gram.
Analisis Konsumen
Kebutuhan fisiologi merupakan pemenuhan kebutuhan fisik seperti pemenuhan akan rasa lapar ,haus dan sebagainya. Tik-tik Ikan merupakan camilan sehat karena terbuat dari bahan yang kaya akan protein yaitu ikan. Protein merupakan salah satu unsur gizi penting dalam bahan pangan (Triyono, 2010).Â
Protein memengang peranan penting dalam pertumbuhan dam perkembangan anak, terutama anak usia dini. Selain hal tersebut tik-tik ikan ini bisa menjadi alternatif bagi anak-anak yang sulit untuk memakan ikan secara langsung karena bentuknya camilan dan renyah sehingga dari anak-anak sampai dewasa bisa menikmatinya utuk pemenuhan kebutuahan fisiologis.
Masyarakat atau mahasiswa yang sibuk,produktif membutuhkan makanan  yang mudah di bawa kemana-kemana baik untuk teman melakukan aktifitas atau penghilang stress saat macet.Â
Sibuk membuat menyajikan makanan berat seperti surabi dan yang lainya tidak mungkin sehingga makanan ringan menjadi pilihan.Secara sosiologi camilan bernutrisi akan menjadi pertimbangan.Packaging yang menarik,nutrisi yang lengkap dan mudah di bawa kemana-mana menjadikan tik-tik ikan menjadi solusi untuk masyarakat pada saat ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk adalah kebutuhan psikologis. Tik-tik ikan memberikan rasa aman kepada pembeli dengan mencamtumkan kandungan nutrisi dan logo halal pada kemasan sehingga tidak menimbulkan keraguan di hati konsumen sehingga menjadi pertimbangan untuk membeli dan setelah membeli pelanggan akan membeli kembali karena kerenyahan akan terus teringat sehingga pengalaman masa lalu mempengaruhi psikologis untuk membeli kembali.
Segmentasi pasar secara demografis tik-tik ikan bisa di konsumsi dari mulai usia 4 tahun keatas baik laki-laki dan perempuan.Pekerjaan apapun bisa menikmatinya dan juga bisa dikonsumsi oleh semua agama.
Segmentasi pasar tik-tik ikanberdasarkan geografis didistribusikan secara nasional.Target pasar utamanya anak-anak yang suka makanan ringan dan susah untuk makan ikan secara langsung dan mahasiswa untuk menemani mengerjakan tugas.Tik-tik ikan bisa dibeli secara online di reseller resmi maupun offline warung kelontongan,tempat oleh-oleh dan juga minimarket yang ada di Jawa Barat. Â Â Â
Analisis Persaingan
Produk tik-tik ikan ini terhitung inovasi  baru  yang di adaptasi dari tik-tik tepung tetapi agar menambah nilai nutrisi di tambahkan dengan filet ikan karena produk baru yang menjadi pesaing hanya ada dua perusahaan.Namun untuk potensial entrants saat ini banyak muncul inovasi baru seperi baby fish goreng,cumi krispi,udang crispi .
Produk-produk tersebut berbahan baku ikan tidak melaui filet atau pemisahan daging.Produk yang bisa menggantikan tik-tik ikan nila ini adalah tik-tik tulang ikan bandeng,tik-tik ikan lele dan tik-tik ikan tenggiri.
Suplayer bahan baku dari kelompok perikanan yang ada di daerah seperti kelompok perikanan tawar Cigadog.Pasar produk dan pasar pesaing sama yaitu melalui online shop dan minimarket juga warung klontong sehingga untuk mendapatkan kepercayaan dari pembeli prodduk kami akan terus menjaga stok dan meningkatkan dalam pelayanan menjadi lebih ramah dan lebih responsif terutama dalam pasar online.
Perancangan PemasaranÂ
Organoleptik tik-tik ikan yaitu warna kuning kecoklatan,gurih dan renyah serta memiliki aroma khas ikan yang kuat sehingga akan menggungah selera,dibentuk sekitar 5 ax 0,5 cm.Tik-tik ikan berbahan dasar ikan sehingga nilai nutrisinya tinggi .Nutrisi pada tik-tik ikan dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah per 100 g
Â
Kalori 248
Kalium 216
Jumlah lemak 13 g
Kabohidrat 21 g
Kolestrol 28 mg
Protein 11 g
Natrium 421 mg
Tik-tik ikan ini mempertimbangkan kenyamanan konsumen yaitu dengan kemasanya yang mudah di bawa dan di lengkapi dengan zipper sehingga bisa di buka tutup tanpa menurunkan kualitas produk Tik-tik ikan dijual dalam standing pouch zipper berukuran 100 g. Harga di tentukan dengan mempertimbangkan bahan baku,Sumber Daya Manusia/pekerja,distribusi dan juga melihat harga pesaing.Harga jual ke konsumen yaitu 15.000.
Promosi dilakukan dengan iklan di facebook,instagram,tik-tok dan media sosial lainya.Penjelasan di iklan mengenai ukuran,bahan dasar ,rasa,kandungan nutrisi,rasa dan kelebihanya.Iklan disertai tagline agar mudah di ingat oleh calon konsumen.Tagline tersebut sebagai berikut :Tik-tik ikan kriuknya gak nahan,tik-tik ikan sekali makan bikin ketagihan,Bosen?banyak kerjaan? Atau macet di jalan enjoyin aja dengan tik-tik ikan aroma ikanya hmmm bikin lupain mantan.
Distribusi dilakukan dengan  dua alur distribusi  untuk penjualan offline dan online.Penjualan offline alurnya dari pabrik di distibusikan ke grosir/agen dari agen ke pedagang eceran setelah itu baru sampai ke konsumen.Sedangkan,untuk penjualan online dari pabrik langsung ke konsumen.
Sumber :Triyono, A. (2010). Mempelajari Pengaruh Penambahan Beberapa Asam pada Proses Isolasi Protein terhadap Tepung Protein Isolat Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.). Seminar Rekayasa Kimia Dan Proses, 4--5.
Junianto1 dan Ihfi Siti Nafsiah2
- Dosen Departemen Perikanan_UNPAD
- Mahasiswa Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Perikanan  _ UNPAD, Pangandaran
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H