Mohon tunggu...
Ihda Latifah
Ihda Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Kasus dari Perspektif Realisme Klasik, Neo-Realisme Offensive dan Difensive

17 Oktober 2023   22:12 Diperbarui: 17 Oktober 2023   22:39 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain berfokus pada peningkatan ekonomi, Tiongkok juga menaruh perhatiannya pada bidang militernya. Tiongkok melihat bahwa ruang angkasa sama halnya dengan wilayah darat, udara dan laut dimana hal tersebut perlu diperjuangkan oleh Tiongkok supaya mampu bertahan dalam konstelasi politik internasional. Selain itu, Tiongkok ingin menggambarkan bahwa negaranya merupakan salah satu negara yang modern dengan kemajuan teknologi ruang angkasa yang dimilikinya.

Tiongkok melakukan pengembangan kapabilitas militer ruang angkasanya, yaitu pengembangan anti-satelit yang mana anti-satelit merupakan sejata yang dapat menganggu bahkan menghancurkan satelit. Maka dari itu Amerika Serikat mengecam keras Tiongkok dalam pengembangan ASAT, hal ini disebabkan tergoyahkan adanya pengembangan satelit yang dilakukan Tiongkok karena Amerika Serikat mempunyai dominasi besar di ruang angkasa.  Pada 11 Januari 2007, anti satelit yang dikembangkan oleh Tiogkok pertama kali berhasil diluncurkan setelah beberapa kali gagal percobaan peluncuran.

Alasan Tiongkok melakukan peluncuran ASAT disebabkan karena  Tiongkok mulai merasa terhimpit dengan kekuatan Amerika Serikat yang semakin besar di ruang angkasa. Tiongkok merespon kekuatan Amerika Serikat karena mempunyai tujuan ingin menunjukan kekuatan teknologi yang dimiliki oleh Tiongkok dan  membendung dominasi oleh Amerika Serikat. Tiongkok mendapat kecaman dari beberapa negara diantaranya Amerika Serikat, Inggris, Australia, Canada, Inggris, Korea Selatan, Uni Eropa, dan Taiwan setelah peluncuran ASAT. 

Akan  tetapi Tiongkok tidak memperdulikan hal tersebut karena tujuan awalnya yaitu untuk mengamankan negaranya dari kekuatan Amerika Serikat bahkan di masa depan. Alasan lain yang dilakukan Tiongkok dalam mengembangkan ASAT adalah yang pertama ketegangan di kasus krisis di Taiwan Strait antara Tiongkok dan Amerika Serikat terbawa hingga ke ruang angkasa dan yang kedua ialah Amerika Serikat keluar dari ABM Treaty (AntiBallistic Missile Treaty), hal tersebut merupakan sinyal negatif kepada Tiongkok karena Amerika Serikat akan bebas melakukan penyerangan maupun pertahanan dengan rudal.

Pada kasus ini, jika dilihat dari teori neo-realisme diffensive alasan Tiongkok melakukan pengembangan ASAT ini karena bersumber dari terancamnya karena Amerika Serikat mendominasi di ruang angkasa, selain itu tindakan Tiongkok yang hanya dapat mengimbangi kekuatan Amerika Serikat tanpa meluncurkan serangan terlebih dahulu ke Amerika Serikat. Dengan meluncurkan ASARnya Tiongkok menunjukan kompetensi atau kekuatan supaya tidak dipandang rendah oleh Amerika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun