Mohon tunggu...
Ihda Latifah
Ihda Latifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Contoh Kasus dari Perspektif Realisme Klasik, Neo-Realisme Offensive dan Difensive

17 Oktober 2023   22:12 Diperbarui: 17 Oktober 2023   22:39 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Neorealisme Offensive

Amerika Serikat Keluar dari Intermediate Range Nuclear Force Treaty (INF Treaty) pada 2019

Kawasan Eropa mengalami kehancuran total pasca Perang Dunia II. Negara-negara di eropa berjuang membangun keamanan dan ekonomi  mereka kembali, kemudian AS muncul lalu memberikan progam untuk memulihkan negara- negara yang terdampak. AS memberikan bantuan berupa dana dan juga menawarkan asistensi keamanan bagi wilayah yang terdampak. 

Pada Perang Dunia II AS menggunakan bom nuklir, hal tersebut membuat banyak negara merasa perlu mengembangkan senjata nuklir. Pengembangan teknologi senjata nuklir pada masa ini disebut dengan misil.  Uni Soviet pada akhir 1970 berhasil mengembangkan misil yang menjadikan hal tersebut sebuah ancaman bagi wilayah Eropa. Misil yang dikembangakan oleh Uni Soviet adalah SS-20 Saber yang merupakan ground launch ballistic missle dan memiliki jangkauan sampai 5.000 km.

 NATO mengadakan pertemuan spesial pasca penempatan Misil di daratan Eropa guna membahas strategi untuk menangkal ancaman dari SS-20. Pertemuan tersebut berlangsung pada tanggal 12 Desember 1979 dan menghasilkan strategi yaitu "Dual Track Decision" yang terdiri dari Deployment track dan Arms-control track. 

Deployment yang berati menempatkan 108 Pershing II Balistuc Missile dan 464 Ground Launched Cruise Missle milik AS di beberapa negara di Eropa, sedangkan Arms-control track yang berarti menawarkan sebuah penawaran yang dapat membatasi kepemilikam dan pengembangan misil. Hasil dari pertemuan tersebut yaitu kedua belah pihak akan mengeluarkan semua sistem peluncuran misil intermedate nuclear force di Eropa yang diungkapkan oleh Mikhail Gorbachev.

Pada 8 Desmber 1987 AS dan Uni Soviet akhirnya menadatangani perjanjian Intermdiate-Range Nuclear Force Treaty (INF Treaty). INF adalah suatu perjanjian yang melarang penggunan serta pengembangan ground launch ballistic missile dan juga ground launch cruise missile (GLCM) yang memiliki jarak 500-5.500 km antara Uni Soviet dan AS serta melarang produksi, pengembangan, uji coba dan juga peluncuran misil intermediate-range. AS sudah mengeliminasi 846 misil dan Uni Soviet sudah mengeliminasi 1.846 misil. On-Site merupakan suatu agensi yang dibentuk oleh AS yang digunakan untuk memantau perkembangan misil yang dilakukan oleh Rusia.

Akhirnya secara resmi AS  keluar dari INF  Treaty pada tanggal 2 Agustus 2019 dengan alasan AS berkeinginan untuk menjadi negara hegemon dan AS merasa perjanjian INF Treaty menghambat negaranya untuk melakukan pengembangan misil. Hal tersebut dapat diihat dari teori neo-realisme offensive bahwa yang  perilaku suatu negara dapat dilihat dari sistem dunia yang anarki, keluarnya AS dari perjanjian INF menunjukan bahwa AS berkeinginan untuk menjadi negara yang hegemon dan dapat dilihat dari kemampuan militer negara lain, hal tersebut menjadi ancaman bagi AS karena negara lain melakukan pengembangan misil.

3. Neorealisme Defensive

Pengembangan Anti-Satelit Tiongkok

New Rising Power adalah predikat yang diberikan pada Tiongkok karena Tiongkok merupakan negara yang menjadi sorotan dan Tiongkok memiliki kemampuan yang berkembang pesat dalam bidang ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan GDP yang meningkat, yaitu dengan rata-rata 10% setiap tahunnya. Pengaruh besar yang diberikan dari aktivitas perdagangan juga merupakan akumulasi kekuatan ekonomi Tiongkok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun