Selain tindakan proaktif, ruang konseling gratis yang ditangani oleh tim profesional yang multidisiplin sebaiknya disediakan lebih banyak. Bagi orang yang mengalami "kegalauan" ideologi, mereka dipersilahkan untuk datang berkonsultasi. Untuk saat ini, orang masih enggan datang ke ruang konseling disebabkan adanya stigma negatif yang melekat di masyarakat jika seseorang kedapatan mengunjungi psikolog ataupun psikiater untuk mengkonsultasikan masalahnya. Dengan hadirnya ruang konseling yang lebih banyak di masyarakat, hal ini bisa berfungsi sekaligus membantu untuk melumatkan stigma negatif tersebut.
Secara alamiah, manusia terlahir dengan insting untuk mempertahankan hidup. Akan tetapi bagi para teroris, naluri alamiah ini seolah dipancung oleh ideologi yang tertanam di dalam benak mereka. Mereka rela menukarkan hidup yang dimiliki untuk sebuah ideologi yang mereka anut. Dengan demikian, para teroris mempunyai sebuah kognitif (pola pikir dan cara mencerna informasi) yang terdistorsi.
Teroris bukanlah sesuatu hal yang baru, tapi perjalanan waktu selalu melahirkan teroris-teroris baru. Mengetahui bagaimana mereka “terlahir” adalah sebuah pekerjaan rumah yang besar bagi kita semua sebagai seorang manusia. Iya, sebagai seorang manusia. Karena manusia menginginkan hidup yang dilingkupi rasa aman dan mengakhiri hidup dengan ketenangan.
Peneliti di bidang psikologi kriminal dan psikologi syaraf (neuropsychology)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI