Aku ingin berlindung di bawah ketek Ayahku
Berlindung di bawah tameng bajuku
Mengadu padanya jika ada bocah nakal menggangguku
Aku ingin berlindung di bawah ketek Ayahku
Berteduh saat hujan deras turun
Berlindung dari petir-petir yang menyambar
Aku ingin berlindung di bawah ketek A-
....
Ah, sial!
Aku lupa!
Ayah kan sudah dibawa pergi oleh perempuan itu.
Jakarta, 14 Januari 2021
-----
Puisi ini sudah ditulis dari tahun 2021 tanpa tahu harus dibagikan di mana. Akhirnya menyerah juga dan membagikannya lewat Kompasiana.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!