Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Liberté, égalité, fraternité.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kenali Penyebab Fenomena Kebodohan Masal di Era Digital

17 Januari 2025   15:34 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:34 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Terhadap Masyarakat

  • Menurunnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM): Ketika masyarakat lebih fokus pada hiburan daripada pengembangan diri, kualitas SDM secara keseluruhan akan terpengaruh. Ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam menghadapi persaingan global.
  • Budaya Konsumtif yang Mengakar: Brain rot juga mendorong masyarakat untuk lebih konsumtif, dengan membeli produk atau layanan yang tidak benar-benar dibutuhkan hanya karena pengaruh tren di media sosial.
  • Kehilangan Nilai-Nilai Sosial: Fokus pada dunia digital sering kali mengabaikan interaksi sosial nyata, yang dapat melemahkan solidaritas dalam masyarakat.

Studi Kasus dan Data Pendukung

Fenomena brain rot dapat dilihat dari berbagai tren di Indonesia. Sebagai contoh, video prank atau konten sensasional sering kali mendapatkan jutaan penonton dalam waktu singkat, sementara video edukasi cenderung kurang diminati. Data dari Google Trends juga menunjukkan bahwa pencarian terkait hiburan jauh lebih tinggi dibandingkan pencarian tentang pengembangan diri atau pendidikan.

Sebuah survei oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 mengungkapkan bahwa 89% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial, dengan YouTube, TikTok, dan Instagram sebagai platform terpopuler. Ketiga platform ini, meskipun memiliki potensi edukatif, lebih banyak digunakan untuk konsumsi konten hiburan.

Apa Langkah Mengatasi Brain Rot yang Bisa Dilakukan Seseorang?

1. Membatasi Waktu Layar

Seseorang dapat mulai dengan menetapkan batasan waktu penggunaan perangkat digital setiap hari. Menggunakan aplikasi pengelola waktu layar dapat membantu mengontrol durasi penggunaan media sosial dan hiburan lainnya.

2. Memilih Konten Berkualitas

Mengutamakan konsumsi konten yang memberikan manfaat, seperti membaca buku, mengikuti kursus online, atau menonton video edukatif, adalah langkah penting untuk mengurangi paparan konten dangkal.

3. Meningkatkan Literasi Digital Pribadi

Seseorang dapat belajar cara memilah informasi yang valid dan bermanfaat melalui pelatihan atau membaca sumber terpercaya tentang literasi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun