Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Kitab Suci Para Ekonom

8 Januari 2025   13:13 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adam Smith, tokoh ekonomi klasik, digambarkan memegang bukunya. (Sumber: Igon Nusuki)

Meskipun "The Wealth of Nations" dianggap sebagai karya monumental, buku ini tidak luput dari kritik. Beberapa ekonom modern berpendapat bahwa fokus Smith pada pasar bebas mengabaikan masalah ketimpangan dan eksploitasi. Sebagai contoh, ketimpangan pendapatan yang mencolok di negara-negara dengan kebijakan pasar bebas ekstrem, seperti Amerika Serikat, menunjukkan bagaimana kekuatan pasar dapat memperbesar kesenjangan ekonomi. Selain itu, eksploitasi tenaga kerja, terutama di negara-negara berkembang yang menjadi pusat produksi global, sering kali diabaikan dalam model pasar bebas. Data dari International Labour Organisation (ILO) menunjukkan bahwa lebih dari 160 juta anak terlibat dalam pekerja anak pada tahun 2021, sebagian besar terkait dengan rantai pasokan global yang tidak diatur secara memadai. Selain itu, teori "invisible hand" sering disalahartikan sebagai pembenaran untuk laissez-faire ekstrem, padahal Smith juga menekankan perlunya regulasi dalam kasus tertentu.

Di era globalisasi, beberapa konsep Smith juga dianggap kurang relevan. Misalnya, pandangannya tentang perdagangan bebas tidak sepenuhnya mempertimbangkan dinamika kekuasaan antarnegara. Namun, ini lebih mencerminkan konteks zamannya daripada kekurangan intelektual.

Relevansi bagi Dunia Modern
Pemikiran Adam Smith dalam The Wealth of Nations tetap relevan dalam memahami dinamika ekonomi modern, terutama dalam dunia yang semakin kompleks. Konsep-konsep fundamental seperti pasar bebas, pembagian kerja, dan peran pemerintah terus menjadi pijakan utama dalam kebijakan ekonomi dan teori pembangunan global. Meskipun konteks ekonomi saat ini sangat berbeda dari zaman Smith, prinsip-prinsip yang ia jelaskan masih relevan dalam menjelaskan bagaimana ekonomi bekerja di tingkat mikro dan makro.

Globalisasi dan Perdagangan Bebas
Salah satu kontribusi terbesar Smith yang tetap signifikan hingga saat ini adalah gagasannya tentang perdagangan bebas. Ia percaya bahwa perdagangan bebas memungkinkan negara-negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatif mereka, menghasilkan efisiensi, dan meningkatkan kemakmuran global. Pandangan ini menjadi dasar bagi pembentukan organisasi internasional seperti World Trade Organization (WTO), yang mendorong liberalisasi perdagangan antarnegara.

Namun, dalam praktik modern, teori ideal perdagangan bebas sering kali menghadapi tantangan besar. Proteksionisme, misalnya, masih menjadi strategi ekonomi yang digunakan oleh banyak negara untuk melindungi industri domestik mereka. Selain itu, ketimpangan ekonomi global menunjukkan bahwa perdagangan bebas tidak selalu menghasilkan keuntungan yang merata di antara semua negara. Negara berkembang sering kali terjebak dalam posisi sebagai pemasok bahan mentah dengan nilai tambah rendah, sementara negara maju mendapatkan keuntungan lebih besar dari perdagangan internasional.

Pemerintah dan Pasar
Smith menekankan pentingnya keseimbangan antara peran pemerintah dan pasar dalam menciptakan ekonomi yang sehat. Dalam dunia modern, diskusi tentang keseimbangan ini tetap relevan, terutama dalam konteks kebijakan publik yang kompleks. Sebagai contoh, subsidi yang diberikan oleh pemerintah sering kali diperlukan untuk sektor-sektor tertentu, seperti energi terbarukan, demi mendorong inovasi dan keberlanjutan lingkungan.

Regulasi juga menjadi topik penting, terutama dalam ekonomi global yang semakin terhubung. Peraturan mengenai lingkungan, hak pekerja, dan perlindungan konsumen adalah bentuk intervensi pemerintah yang, meskipun bertentangan dengan pandangan pasar bebas yang murni, diperlukan untuk memastikan keberlanjutan dan keadilan. Selain itu, redistribusi kekayaan melalui pajak dan program sosial menjadi alat penting bagi pemerintah modern untuk mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi yang sering kali diabaikan dalam pasar bebas.

Ekonomi Digital
Ekonomi digital merupakan salah satu contoh bagaimana konsep Smith tetap relevan dalam konteks baru. Pembagian kerja yang ia jelaskan telah mencapai tingkat kompleksitas yang jauh lebih tinggi dengan adanya globalisasi dan kemajuan teknologi. Rantai pasokan global yang melibatkan berbagai negara untuk memproduksi satu produk mencerminkan bagaimana efisiensi dapat ditingkatkan melalui spesialisasi.

Di era teknologi tinggi, perusahaan digital seperti Amazon, Google, dan Apple menunjukkan bagaimana efisiensi dalam pembagian kerja, baik dalam pengembangan perangkat keras maupun perangkat lunak, dapat menciptakan nilai ekonomi yang besar. Namun, ekonomi digital juga memunculkan tantangan baru, seperti monopoli teknologi dan ketidaksetaraan digital, yang memerlukan reinterpretasi gagasan Smith tentang pasar yang kompetitif.

Kesimpulan

The Wealth of Nations ialah karya yang melampaui zamannya, menawarkan pandangan mendalam tentang dinamika ekonomi yang masih relevan hingga hari ini. Buku ini tidak hanya membantu kita memahami bagaimana pasar bekerja, tetapi juga menantang kita untuk merenungkan bagaimana ekonomi dapat melayani kepentingan masyarakat secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun