Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Kitab Suci Para Ekonom

8 Januari 2025   13:13 Diperbarui: 8 Januari 2025   13:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahap komersialisasi dimulai ketika individu-individu dan perusahaan mulai memperdagangkan hasil produksi mereka secara lebih luas. Transisi ini tidak hanya meningkatkan volume perdagangan, tetapi juga mempercepat perkembangan kota-kota sebagai pusat ekonomi. Sebagai contoh, pada abad pertengahan, kota-kota seperti Venesia dan Amsterdam menjadi pusat perdagangan global berkat akses mereka terhadap jalur laut yang strategis. Smith juga menunjukkan bahwa perkembangan ini menciptakan kelas menengah baru, yang memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan investasi.

Selain itu, Smith menekankan pentingnya institusi yang mendukung perkembangan ekonomi, seperti sistem hukum yang kuat, perlindungan hak milik, dan kebijakan perpajakan yang adil. Misalnya, revolusi ekonomi di Inggris pada abad ke-18 didukung oleh sistem hukum yang melindungi inovator dan pengusaha dari ancaman eksternal. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada pengembangan usaha dan peningkatan produktivitas.

Namun, Smith juga mencatat bahwa perkembangan ekonomi tidak selalu terjadi secara merata di semua wilayah. Beberapa negara berkembang lebih cepat karena mereka memiliki akses ke teknologi dan pasar global, sementara negara-negara lain tertinggal karena kurangnya infrastruktur atau kebijakan yang tidak mendukung. Sebagai contoh, selama era kolonial, banyak negara di Asia dan Afrika dieksploitasi oleh kekuatan kolonial untuk sumber daya mereka, tetapi tidak diberikan kesempatan untuk membangun sektor industri mereka sendiri.

Smith mengusulkan bahwa untuk mendorong perkembangan ekonomi yang berkelanjutan, penting bagi negara-negara untuk berinvestasi dalam pendidikan, infrastruktur, dan perdagangan bebas. Ia percaya bahwa dengan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan ekonomi, masyarakat dapat mencapai kemakmuran yang lebih merata. Di dunia modern, gagasan ini tetap relevan, terutama dalam diskusi tentang bagaimana negara-negara berkembang dapat mengejar ketertinggalan mereka dalam ekonomi global.

Dalam era globalisasi, tahapan perkembangan ekonomi yang dijelaskan oleh Smith terlihat lebih kompleks. Negara-negara berkembang saat ini menghadapi tantangan baru seperti perubahan iklim, ketergantungan pada teknologi asing, dan persaingan dalam pasar global. Namun, prinsip-prinsip dasar yang diuraikan oleh Smith tetap menjadi pedoman penting bagi pembuat kebijakan dan ekonom dalam merancang strategi pembangunan yang berkelanjutan.

Buku IV: Sistem Ekonomi dan Perdagangan
Dalam buku ini, Adam Smith mengkritik tajam sistem ekonomi merkantilisme yang mendominasi kebijakan ekonomi di Eropa pada abad ke-17 dan ke-18. Merkantilisme, yang berpusat pada pengumpulan logam mulia seperti emas dan perak sebagai indikator utama kekayaan suatu negara, memiliki implikasi negatif yang signifikan terhadap negara-negara berkembang. Negara-negara tersebut sering kali hanya dijadikan pemasok bahan mentah tanpa kesempatan untuk mengembangkan industri lokal yang dapat meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Hal ini menciptakan struktur ekonomi global yang tidak seimbang, di mana negara-negara berkembang menjadi tergantung pada negara-negara maju, sebuah pola yang terus berlanjut hingga era kolonialisme.

Smith menilai bahwa fokus merkantilisme pada kebijakan proteksionis, seperti tarif tinggi dan pembatasan impor, justru menghambat kemajuan ekonomi. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri, tetapi sering kali mengorbankan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, monopoli perdagangan yang diberikan kepada perusahaan tertentu oleh pemerintah merkantilisme juga menghambat kompetisi dan inovasi. Menurut Smith, monopoli ini tidak hanya merugikan konsumen karena harga yang tinggi, tetapi juga mengurangi insentif bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan efisiensi operasional mereka.

Smith menegaskan bahwa kekayaan sebuah bangsa tidak seharusnya diukur dari cadangan emas atau peraknya, tetapi dari total output dan perdagangan yang dihasilkan oleh ekonomi tersebut. Dalam pandangannya, kebijakan ekonomi yang ideal adalah yang mendorong perdagangan bebas. Ia percaya bahwa perdagangan bebas memungkinkan setiap negara untuk memanfaatkan keunggulan komparatifnya, yaitu kemampuan untuk memproduksi barang atau jasa tertentu dengan lebih efisien dibanding negara lain. Dengan demikian, perdagangan internasional yang terbuka akan menciptakan hubungan saling menguntungkan antara negara-negara yang terlibat, meningkatkan kemakmuran global secara keseluruhan.

Namun, Smith tidak mengabaikan kenyataan bahwa perdagangan bebas membutuhkan kerangka kerja tertentu agar dapat berjalan efektif. Ia menyadari bahwa pemerintah memiliki peran penting dalam memastikan bahwa pasar tetap kompetitif dan bebas dari praktik-praktik monopolistik yang merugikan. Oleh karena itu, meskipun ia merupakan pendukung kuat pasar bebas, Smith tetap menekankan perlunya regulasi yang bijaksana untuk melindungi kepentingan umum.

Buku V: Peran Pemerintah
Buku terakhir dari The Wealth of Nations membahas peran pemerintah dalam ekonomi. Dalam pandangan Smith, pemerintah memiliki tiga fungsi utama yang esensial untuk mendukung keberlanjutan masyarakat dan ekonomi.

Pertama, pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan barang publik, yaitu barang atau jasa yang tidak dapat disediakan secara efisien oleh sektor swasta karena sifatnya yang tidak eksklusif dan non-rival. Contohnya adalah pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya yang mendukung aktivitas ekonomi. Smith menegaskan bahwa barang publik ini penting untuk meningkatkan produktivitas ekonomi secara keseluruhan, tetapi pembiayaannya harus dikelola dengan efisien agar tidak membebani masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun