Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Liberté, égalité, fraternité.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dampak Buruk Kebijakan Makan Siang Gratis: Antara Niat Baik dan Resiko Esekusi Kebijakan

7 Januari 2025   20:49 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi: Bahaya Laten dalam Program Sosial

Sejarah program sosial berskala besar di Indonesia sering kali dibayangi oleh praktik korupsi. Kebijakan makan siang gratis ini, dengan anggaran besar yang dialokasikan untuk pelaksanaannya, membuka peluang bagi oknum untuk menyalahgunakan dana. Beberapa modus korupsi yang mungkin terjadi meliputi mark-up harga bahan baku, pengadaan fiktif, atau distribusi yang tidak tepat sasaran.

Sebagai contoh, dalam program bantuan sosial sebelumnya, laporan menunjukkan adanya penggelembungan harga kebutuhan pokok hingga 30%. Jika hal serupa terjadi dalam kebijakan makan siang gratis, dampaknya akan sangat merugikan negara dan masyarakat. 

Selain itu, makanan yang disediakan mungkin tidak memenuhi standar gizi karena pihak penyedia berusaha mengurangi biaya produksi demi keuntungan pribadi.

Korupsi juga dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam distribusi makanan. Kelompok tertentu mungkin mendapatkan porsi lebih banyak atau lebih baik, sementara kelompok lain terabaikan. Hal ini tidak hanya mencederai tujuan program, tetapi juga dapat menimbulkan konflik sosial di masyarakat.


Pengawasan yang Lemah: Titik Lemah Implementasi

Salah satu elemen penting dalam keberhasilan program ini adalah pengawasan. Tanpa sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel, kebijakan ini berisiko besar gagal mencapai tujuannya. Sayangnya, pengalaman menunjukkan bahwa pengawasan terhadap program pemerintah sering kali lemah, terutama di daerah-daerah terpencil yang jauh dari pusat perhatian.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu membangun sistem pengawasan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, media, dan lembaga independen. Teknologi juga dapat dimanfaatkan, misalnya dengan menggunakan aplikasi digital untuk memantau distribusi makanan secara real-time. Namun, tanpa komitmen yang kuat dari semua pihak, pengawasan ini mungkin hanya akan menjadi formalitas tanpa dampak nyata.

Dampak Ekonomi dan Sosial: Pedang Bermata Dua

Kebijakan makan siang gratis memiliki potensi untuk memberikan dampak positif, seperti mengurangi angka malnutrisi dan meningkatkan konsentrasi siswa di sekolah. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kebijakan ini juga dapat menimbulkan dampak negatif, baik secara ekonomi maupun sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun