Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kecerdasan Publik sebagai Fondasi Demokrasi yang Berkeadilan

22 Desember 2024   20:12 Diperbarui: 25 Desember 2024   00:07 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partisipasi Publik: Menggali Dinamika Warga Negara Indonesia dalam Diskusi Politik (Sumber: Igon Nusuki)

Dalam sebuah negara demokrasi, kecerdasan publik merupakan salah satu elemen esensial yang menentukan kualitas hubungan antara negara dan masyarakatnya. Kecerdasan publik mencakup kemampuan masyarakat untuk memahami, menganalisis, dan berpartisipasi secara kritis dalam proses politik dan kebijakan publik. Sebagai fondasi demokrasi yang sehat, kecerdasan publik tidak hanya berfungsi untuk memastikan representasi yang adil tetapi juga untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan.

Di Indonesia, kecerdasan publik menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya tingkat literasi politik, dominasi politik uang, dan kurangnya edukasi politik. Artikel ini bertujuan untuk membahas pentingnya kecerdasan publik, tantangan yang dihadapi, serta strategi untuk memperkuat kecerdasan publik dalam menciptakan demokrasi yang berkeadilan. Dengan demikian, artikel ini juga akan memberikan wawasan tentang bagaimana kecerdasan publik dapat menjadi fondasi kebijakan publik yang responsif dan inklusif.

Kecerdasan Publik: Definisi dan Perannya dalam Demokrasi

Kecerdasan publik merujuk pada kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis, memahami isu-isu kebijakan publik, dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang memadai. Almond dan Verba (1963) menekankan bahwa masyarakat dengan kecerdasan publik yang tinggi cenderung lebih aktif dalam proses politik dan mampu membedakan antara kepentingan pribadi dan kepentingan publik. Dalam konteks demokrasi, kecerdasan publik menjadi alat kontrol terhadap jalannya pemerintahan, memastikan transparansi, serta mempromosikan akuntabilitas pejabat publik.

Di negara demokrasi yang kompleks seperti Indonesia, kecerdasan publik menjadi kunci untuk memperkuat partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Sayangnya, rendahnya literasi politik sering kali menghambat peran ini. Dalam banyak kasus, masyarakat lebih terpengaruh oleh propaganda politik atau janji populis daripada menilai kualitas program atau visi kandidat. Fenomena ini menunjukkan pentingnya langkah strategis untuk meningkatkan kecerdasan publik guna mendukung demokrasi yang lebih berkualitas.

Kecerdasan publik juga membantu mencegah sentralisasi kekuasaan yang dapat mengarah pada otoritarianisme. Sebagai contoh, ketika masyarakat memiliki pemahaman yang baik tentang proses politik, mereka lebih mampu menilai dan mengawasi kebijakan pemerintah. Hal ini menciptakan tekanan politik yang positif bagi para pemimpin untuk bekerja lebih transparan dan akuntabel.

Tantangan dalam Meningkatkan Kecerdasan Publik di Indonesia

Tantangan Kebebasan dan Globalisasi (Sumber: Igon Nusuki)
Tantangan Kebebasan dan Globalisasi (Sumber: Igon Nusuki)

Indonesia menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan kecerdasan publik. Beberapa tantangan utama meliputi akses informasi yang terbatas, praktik politik uang, dan minimnya edukasi politik yang berkelanjutan.

1. Akses terhadap Informasi Politik yang Berkualitas  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun