Mohon tunggu...
Igon Nusuki
Igon Nusuki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi MD UGM

Saya berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan dampak positif serta berkontribusi pada kemajuan Indonesia melalui aktifitas menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Agenda Perubahan atau Kebohongan?

14 Desember 2024   11:11 Diperbarui: 14 Desember 2024   06:41 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan Sejati yang Kita Butuhkan

Perubahan yang sesungguhnya tidak bisa hanya dilihat dalam bentuk slogan atau simbolisme yang indah. Apa yang dibutuhkan adalah kebijakan nyata, program yang terencana dengan baik, dan sistem pelaksanaan yang dapat diawasi oleh masyarakat. Jika ada paslon yang menjanjikan perubahan, kita harus berani bertanya lebih dalam. Apa program konkret mereka? Bagaimana mekanisme pendanaan dan implementasinya? Siapa saja yang akan terlibat dalam perubahan tersebut? Jika mereka tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar ini dengan jelas dan transparan, maka itu adalah tanda bahwa mereka hanya menjual mimpi, bukan solusi yang bisa diwujudkan.

Sebagai pemilih, kita tidak hanya menjadi pihak yang pasif menerima janji-janji manis. Kita harus mampu membedakan antara janji kosong yang tidak berbasis pada realitas dan visi yang dapat diwujudkan. Dengan menggali lebih banyak informasi dan memastikan bahwa setiap janji politik disertai dengan rencana yang jelas dan terukur, kita dapat membantu menciptakan sistem politik yang lebih transparan dan akuntabel.

Kesimpulan: Membongkar Retorika, Membangun Kesadaran

Apakah agenda perubahan dalam politik hanya kebohongan? Jawabannya sering kali berada di tengah-tengah. Dalam banyak kasus, "perubahan" dalam kampanye politik lebih sering digunakan sebagai alat untuk meningkatkan popularitas tanpa ada komitmen nyata di baliknya. Namun, ini juga menjadi pengingat penting bagi kita sebagai warga negara, kita memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan bahwa janji politik tidak hanya menjadi retorika kosong, tetapi diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata.

Kritisisme yang kita tujukan terhadap janji-janji politik bukanlah bentuk pesimisme, melainkan langkah penting untuk memperkuat demokrasi. Jangan biarkan janji politik dan orasi kampanye memanipulasi akal sehat kita. Perubahan sejati tidak akan datang hanya dari slogan, tetapi dari tindakan kolektif kita sebagai masyarakat yang terlibat aktif dalam pengawasan dan pembuatan kebijakan. Dengan kesadaran penuh, kita dapat memastikan bahwa perubahan yang dijanjikan tidak hanya menjadi khayalan, tetapi sebuah kenyataan yang membawa dampak positif bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun