Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Rumah Sakit di Purbalingga, dari RS Zending sampai ke RSUD dr. Goeteng

16 Mei 2024   09:31 Diperbarui: 16 Mei 2024   09:36 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini lagi yang unik, meski memiliki nama resmi RSUD Purbalingga dan lokasinya di Kelurahan Kembaran Kulon, masyarakat Purbalingga lebih suka menyebut 'Rumah Sakit Wirasana', merujuk pada nama kelurahan yang berbatasan dengan Kembaran Kulon.

Pada tanggal 1 Mei 2010 berdasarkan Peraturan Bupati Purbalingga No. 28 Tahun 2010, RSUD Purbalingga bersalin menjadi RSUD dr Goetheng Taroenadibrata. Ini untuk mengenang pribumi Tanah Perwira yang tercatat sebagai dokter pertama dari Purbalingga. Berdasarkan silsilah, Dokter Goetheng ini masih keturunan Trah Arsantaka, pendiri Kabupaten Purbalingga.

Tampak Depan RSUD dr. Goeteng (Dok. RSUD Goeteng)
Tampak Depan RSUD dr. Goeteng (Dok. RSUD Goeteng)

Kalau dirangkum, berikut adalah sosok yang pernah memimpin RSUD Purbalingga, sejak bernama RS Zending atau RS Trenggiling sampai menjadi RSUD Dr Goetheng Taroenadibrata : dimulai dari dr M. van Stokum (1910 s/d -- ), dr. Bernard Allaart ( -- s/d 1959), dr. Brahman, lalu ada dr. Han Tiong Bo, setelah itu mulai dokter pribumi yaitu dr. Soedarsono, dr. Slamet Notohamidjojo, dr. Soetjipto (-- s/d 1979), dr. Siti Rohmah (1979 -- 1986), dr. Istiyana, M.Sc (1986 -- 1989), dr. Kadarman (1989 -- 1998) dan dr. Nonot Mulyono, M.Kes (1998 -- 2014). Kemudian, dr. Jusi Febrianto, MPh (Plt Direktur 2014 -- 2015), drg. Hanung Wikantono, MPPM (Plt. Direktur 2015), setelah itu kembali dr. Nonot yang menjabat dan sekarang dipimpin oleh dr. Hanung lagi.

Menimbang Ulang Hari Ulang Tahun RSUD

Btw, saya menulis ini karena terpantik dengan berita bahwa pada 5 Mei 2024 lalu, R.S Goeteng merayakan 38 tahun berdirinya rumah sakit tersebut. Berarti, Hari Ulang Tahun (HUT) mereka mendasarkan kepada berpindahnya seluruh operasional rumah sakit dari Trenggiling ke Kembaran Kulon pada 5 Mei 1986.

Hmmh, 38 tahun, kho, kok muda banget yaa... hihi.

Padahal, jika menilik catatan sejarah di atas, hari jadinya bisa jauh lebih tua. Kalau merujuk kepada tonggak awalnya, berarti bisa menggunakan waktu mulai dibangunnya RS Trenggiling, yaitu, pada tanggal 24 Desember 1910. Kalau menggunakan dasar ini, umurnya sudah mencapai 114 tahun pada 2024.

Sebagai perbandingan, hal itu sama seperti yang digunakan sebagai dasar HUT RSUD Banyumas. Mereka berpijak kepada berdirinya RS Julianna (Julianna Bugerziekeneuis) pada 30 April 1925 yang menjadi cikal bakal RSUD Banyumas sehingga pada tahun ini merayakan ulang tahun yang ke 99 tahun.

Alternatif lainnya, berdasar dimulai dibangunnya RS yang saat ini pada tahun 1981 (43 tahun) atau saat diterimanya SK Menkes ditetapkanya sebagai RSUD Purbalingga pada 1983 (41 tahun). Itu kalau suka yang tua sih.. hehe. Kalau suka yang lebih muda lagi ada juga dasarnya, yaitu, 1 Mei 2010 (14 tahun), saat berubah nama dari RSUD Purbalingga menjadi RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata.

Ya, apapun dasarnya dan kapanpun ultahnya, semoga RSUD kita semakin maju, berkembang dan baik pelayanannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun