Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Syekh Makdum Kusen, Penyerangan Pajajaran dan Lahirnya Braen

23 Maret 2024   14:14 Diperbarui: 23 Maret 2024   14:28 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lahirnya Braen

Ceritanya, untuk mengatasi penyerangan itu, Pangeran Makdum Kusen meminta para perempuan/santriwati untuk memainkan rebana besar yang disebut dengan terbang. Setelah menuliskan syair doa untuk dilantunkan, Syekh Makdum Kusen bermunajat kepada Allah SWT. Ketika pasukan Pajajaran datang, suara dengung dari permainan rebana besar itu berubah menjadi kawanan Tawon Gung yang menyerang Pasukan Pajajaran dan membuat mereka kalang kabut.

Dari peristiwa inilah, tradisi memainkan rebana besar alias terbang dan menyanyikan puji-pujian kepada Sang Maha Pencipta yang disebut Kesenian Braen muncul. Masyarakat di wilayah bekas Perdikan Cahyana masih melestarikan kesenian itu hingga kini.

Mihrab Masjid Syekh Makdum Kusen di Desa Rajawana (Dok. Pribadi)
Mihrab Masjid Syekh Makdum Kusen di Desa Rajawana (Dok. Pribadi)

Syekh Makdum Kusen atau Pangeran Kayu Puring dimakamkan di Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol. Hingga kini, makam generasi ketiga pemimpin Cahyana yang terletak di lereng bukit itu ramai dikunjungi peziarah. Ada juga Masjid Syekh Makdum Kusen di desa tersebut dengan mihrab kuno yang dipercaya merupakan peninggalannya.

Selengkapnya bisa dibaca di buku "Cahyana Karobal Minal Mu'minin" yang bisa dipesan ke penulis ya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun