Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah Shawn Cruden: Dari Rotterdam Menelusuri "Balung Pisah" Leluhurnya di Purbalingga

14 Maret 2024   09:27 Diperbarui: 15 Maret 2024   10:01 2440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shawn Cruden (kiri), Ia di Purbalingga bersama Keluarga Pak Hudi (tengah) dan Soekiah (kanan) leluhurnya (Gambar Kolase by Historia Perwira)

Shawn dan Pujiyati di Purbalingga sedang Video Call dengan Aroenah di Rotterdam (Dok : Pribadi)
Shawn dan Pujiyati di Purbalingga sedang Video Call dengan Aroenah di Rotterdam (Dok : Pribadi)

Berikutnya, giliran aku menemani berkunjung ke desa kelahiran nenek buyutnya, Soekiah yang ada di Dukuh Depok, Desa Kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah.

Dulu, pada saat menelusuri buat Stephanie sudah diketemukan jejak leluhur dan keluarganya sehingga kami tak perlu mencari-cari lagi, langsung cuzz...!

Shawn pun bertemu dengan keluarga Pak Hudi di mana istrinya Pujiyati merupakan canggah dari adik Kramawitana (Ayah Soekiah). Jadi, Shawn dan Pujiyati sepupuan.

Mereka saling berbincang. Meskipun ada kendala bahasa tetapi tetap nyambung dan terasa akrab. Shawn juga video call dengan ibunya Aroenah yang turut berbincang dengan Pujiyati. Nah, kalau Bu Aroenah masih bisa Bahasa Jawa jadi lebih nyambung.

Bahasa Jawanya secara garis besar masih sama, hanya saja ada beberapa kata yang berbeda. Misal, kata 'dunung' untuk 'ngerti' dan beberapa penggunaan kata lain yang agak aneh.

Contohnya, saat Pujiyati bilang 'semoga sehat-sehat yaa', Aroenah tidak ngerti, tetapi diganti 'waras-waras yaa', dia paham. Padahal, waras-waras sudah jarang digunakan dalam konteks itu sekarang...

Shawn juga suka banget kuliner sini. "Enak, Lekker...", katanya. Keluarga Pak Hudi menyuguhkan banyak menu, ada gecot, mie ayam, peyek kacang dan aneka kudapan semua dicoba.

Shawn juga diberi buah tangan duku dan kacang kletik ke hotel yang dibawa dengan senang hati meskipun dia mengaku bingung bagaimana menghabiskannya.

Shawn dan Aroenah Ibunya di Rotterdam, Stephanie di Suriname dan Pujiyati di Purbalingga. (Gambar Kolase by Historia Perwira)
Shawn dan Aroenah Ibunya di Rotterdam, Stephanie di Suriname dan Pujiyati di Purbalingga. (Gambar Kolase by Historia Perwira)

Pas di rumah Pak Hudi, ada Mas Agus Sukoco, Budayawan Purbalingga yang turut gabung. Akhirnya, selepas magrib kita mampir ke Rumah Mas Agus yang tak jauh dari situ. Jadi, sama-sama di Dukuh Depok, hanya saja pak Hudi masuk Desa Kedungwuluh sementara Mas Agus Desanya Sokawera, Kecamatan Padamara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun