Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Golaga: Goa dari Letusan Gunung Api Purba yang Kaya Legenda

15 Februari 2024   11:13 Diperbarui: 16 Februari 2024   08:44 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Golaga harus dikembangkan dengan menerapkan sustainable tourism atau wisata yang berkelanjutan. Pengelolaan dilakukan dengan tidak mengubah kondisi gua secara signifikan. Pengelola hanya sebatas membuat jalan, membuat tempat duduk maupun adanya lighting di dalam sehingga pengunjung tidak hanya nyaman, tetapi juga dapat melihat secara detail ornamen di dalam gua.

Menurut Siswandi ke depan Golaga harus terus berbenah, tidak saja sebagai destinasi wisata unggulan, melainkan juga sebagai tempat wisata edukasi khususnya bidang geologi dan vulkanologi. Selain itu bisa juga untuk edukasi pusat kebencanaan gunung api, karena Golaga merupakan salah satu bukti alam mengenai erupsi Gunung Slamet dengan sifat efusif.

Lebih lanjut, batuan-batuan beku dari lava menurut penelitian juga menghasilkan ion-ion positif yang menenangkan sehingga kompleks Golaga sangat nyaman dijadikan tempat menyepi atau bersemedi sejak dulu kala. Ada bermacam lorong, sebuah dome (ruang berbentuk kubah) dengan atap berupa aven (lubang tembus keluar) mengalirkan cahaya dan angin dari ketinggian. Tetes air sesekali jatuh atap gua membuat suasana sejuk, adem dan tenang.

Aven yang Eksotik di Golaga (Dok: Sikidang)
Aven yang Eksotik di Golaga (Dok: Sikidang)

Kemudian, Golaga kaya akan perkolasi (aliran air bawah tanah) sehingga ada satu chamber (ruang besar di dalam gua) bernama Goa Dada Lawa berbentuk static pool (telaga alami). Secara umum, lorong dalam gua dapat dibagi menjadi lorong fosil (lorong kering), phreatik (basah), dan vadose (berair) di sepanjang setapak.

 

Penemuan Golaga

Golaga baru mulai diketahui sekira tahun 1978. Ketika itu, ada petani dari Desa Siwarak yang melihat ribuan kelelawar beterbangan dari sebuah lubang. Warga kemudian melakukan penelusuran dan menemukan sebuah lubang besar yang ternyata adalah gua sebagai sarang kelelawar.

Pemkab Purbalingga yang saat itu di bawah kepemimpinan Bupati Guntur Darjono merespon temuan itu dan memulai eksplorasi. Setelah itu, kemudian dibuka untuk umum dengan diberi nama Goa Lawa dan diresmikan sebagai destinasi wisata pada 30 November 1979.

Saat ini, baru sekitar 1,5 kilometer panjang gua yang terbuka buat umum. Masih banyak lorong-lorong dalam gua yang belum dieksplore.

Event Fashion Show in The Cave di Golaga (Dok: Humas Purbalingga)
Event Fashion Show in The Cave di Golaga (Dok: Humas Purbalingga)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun