Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Belajar dari Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug: Kearifan Lokal untuk Keberlanjutan Lingkungan

25 Januari 2024   21:21 Diperbarui: 28 Januari 2024   09:43 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deretan Leuit di Kampung Cibedug (Dok: RMI)

Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug merupakan salah satu komunitas yang masih teguh dalam memelihara hubungan yang harmonis dengan alam. Mereka membuktikan bahwa dengan kearifan lokal yang dimiliki dapat menata dan mengelola alam dengan baik, beriringan antara pemenuhan kebutuhan hidup dan kelestarian alam.

Namun, keberadaan mereka belum diakui oleh negara hingga saat ini. Pada 2003, wewengkon adat kasepuhan Cibedug masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang menyebabkan keberadaan mereka seolah ilegal. Sejak saat itu, dilakukan berbagai macam upaya untuk mengembalikan hak adat mereka hingga saat ini.

Semoga perjuangan untuk mendapatkan hak adat Masyarakat Kasepuhan Cibedug segera menjadi kenyataan sehingga mereka terus bisa menerapkan kearifan lokal dan adat istiadat yang diwariskan turun temurun.

Salah satu aksi yang bisa kita terapkan untuk menjaga masa depan lingkungan sustainable adalah menjadikan kearifan lokal yang diterapkan oleh Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug sebagai 'kaca benggala'  dimana kita bisa mengambil pembelajaran tentang sistem pengelolaan sumber daya alam yang adil, lestari, berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.

Salam Lestari, Lestari Alamku, Lestari Hutanku, Lestari Indonesiaku!

Buku Referensi (Dok Pribadi)
Buku Referensi (Dok Pribadi)

Referensi :

Buku 'Nyanghulu Ka Hukum, Nyanghunjar Ka Nagara -- Sebuah Upaya Masyarakat Cibedug Memperoleh Pengakuan' dan Buku "Nyoreang Alam Ka Tukang, Nyawang Anu Bakal Datang' yang diterbitkan RMI-The Indonesian Institute for Forest and Environment.

Skripsi penulis berjudul 'Modal Sosial dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan di Masyarakat Adat kasepuhan Banten Kidul : Studi Kasus Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug'

Artikel RMI berjudul 'Masyarakat Adat Kasepuhan Cibedug dalam Menjaga Lingkungan' yang bisa dibaca di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun