Para pemuda 'menuliskan' pekikan kemerdekaan di dinding-dinding jalanan, rumah dan toko-toko juga transportasi umum.
Lasarus dalam tulisan "Perjuangan Seniman Lukis Pada Masa Revolusi Fisik di Yogyakarta," menjelaskan peran seniman lukis dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia yang baru merdeka. Mereka membuat dinding-dinding di jalanan Yogyakarta, kereta api dan angkutan umum penuh dengan slogan-slogan perjuangan.
Coretan dinding dibuat secara artistik, dengan tulisan seperti 'Sekali Merdeka Tetap Merdeka', 'Merdeka atau Mati', 'Lebih Baik Mati Daripada Dijajah Lagi', 'Pertahankan Bendera Kita!, dan lainnya. Selain itu juga di buat dalam Bahasa Inggris seperti "Away with NICA," "We Fight for Democracy," "Once Free Forever Free," "We Have Only to Win!", "Life, Liberty and Pursuit of Happiness".
Ada juga yang dalam Bahasa Belanda seperti yang dibuat di Purbalingga itu... Ahai, keren kan para pejuang kita dulu... serr
MERDEKA!
Sumber :
Foto Koleksi Ryksargyf, Fotografer Lex de Jong (Bataljon Friesland) di TresoarÂ
Artikel tentang German Invansion of The Netherland di WikipediaÂ
Artikel tentang Mural sebagai Panggilan Perjuangan Indonesia di Jabar TrustÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H