Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melacak Jejak Peradaban Purba di Limbasari

12 Oktober 2023   17:06 Diperbarui: 12 Oktober 2023   17:14 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melacak Jejak Peradaban Purba di Limbasari (Dok: Oxta Prihastono dikompilasi dengan Canva)

Pada 1 - 21 Agustus 1983, di antara waktu itu saya lahir, Tim Penelitian Purbakala Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerjasama dengan Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada (UGM) dan Bagian Teknik Geologi Fakultas Teknik UGM melaksanakan penelitian arkeologi di Limbasari - Purbalingga.

Proyek itu menindaklanjuti penelitian pendahuluan yang dilakukan sebelumnya pada tahun 1981. Tim peneliti utama yang menyusun laporan setebal 90 halaman itu, ada Harry Truman Simanjuntak, kini menjadi profesor arkeolog spesialis purbakala, Widiasmoro dan Harry Widianto.

Ringkasan dari laporan tersebut menyimpulkan bahwa :

"Limbasari merupaan situs industri benda-benda yang terbuat dari batu, berupa beliung dan gelang. Di situs ini, benda-benda tersebut dibuat dari tahap awal sampai menjadi benda siap pakai. Pada situs ini dapat disaksikan aspek tingkah laku dalam pembuatan alat-alat batu tersebut, yaitu, penambangan batuan dari bagian utara situs, terutama rijang yang terselip dalam dasar-dasar basalt. Bungkahan rijang inilah yang digunakan dalam pembuatan beliung dan gelang (batu). Proses teknologi yang dialami batuan sampai menjadi benda-benda batu menunjukan kemampuan si pembuat alat-alat pada tingkat ini, yang dibuktikan oleh ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan dan mengasah batu-batu tersebut. Selain itu, ditemukan sejumlah besar limbah, serpih dan tatal."

Sebaran temuan artefak purbalaka ada di semua dusun yang ada di Desa Limbasari, yaitu, Limbasari, Arjosari, Karangjoho dan Trondol Kidul. Tim peneliti melakukan survei permukaan, ekskavasi (test pit), pemetaan dan analisis. Pada empat pedukuhan itu terdapat situs arkeologi yang menunjukan aktivitas perbengkelan purba. Temuannya, antara lain, tatal batu rijang (cherts lumps), calon beliung, bahan gelang, sisa bahan gelang, fragmen gelang dan batu pukul.

Selain artefak dari era purbakala, di Limbasari juga ditemukan manik-manik, perunggu, fragmen keramik asing, periuk dan kereweng.

Laporan Penelitian Arkeologi Limbasari dan di atasnya ada fragmen sisa pembuatan gelang batu koleksi Bu Tobingah (Dok: Oxta Prihastono)
Laporan Penelitian Arkeologi Limbasari dan di atasnya ada fragmen sisa pembuatan gelang batu koleksi Bu Tobingah (Dok: Oxta Prihastono)

Berdasarkan laporan itu - 30 September 2023, 40 tahun kemudian - saya bersama Bro Oxta Prihastono dari Lembajoeng Project ditemani Mas Edy, pengrajin batik Limbasari mencoba melacak jejak penelitian mereka, peradaban purba di Limbasari. Ada Situs Trondol Kidul, Situs Karangjoho, Situs Arjosari dan Situs Limbasari yang diteliti 4 dasawarsa lalu dan kami anjangsanai. Pada semua tempat itu ditemukan perkakas dan perhiasan purba dari batu ribuan tahun silam.

Hasil-hasil penelitian masing-masing situs itu pada tahun 1981 dan 1983 serta kondisi terkini (Kunjungan pada Sabtu, 30 September 2023) dapat disarikan sebagai berikut:

Situs Trondol Kidul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun