Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Soegarda Poerbakawatja: Pahlawan Pendidikan Nasional, 'Tukang Mbangun Universitas'

1 Mei 2023   16:28 Diperbarui: 1 Mei 2023   16:32 1503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Prof. Soegarda di Purbalingga (Dok: Museum Prof. Soegarda)

Setelah itu, Soegarda memulai karir memenuhi panggilan jiwanya sebagai pendidik. Ia menjadi guru merangkap kepala sekolah di Hollands Indische School (HIS) Keputran yang diperuntukan untuk keluarga Keraton Yogyakarta pada 1921-1942. Lalu, pada zaman pendudukan Jepang menjabat sebagai Direktur Sekolah Menengah Tinggi (1942-1946).

Setelah Indonesia Merdeka, Soegarda diangkat menjadi Kepala Urusan Sekolah Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (Kementerian PP dan K) pada 1946-1949 sekaligus menjabat sebagai Sekretaris Penyilidik Pendidikan dan Pengajaran yang diketuai oleh Ki Hajar Dewantara selama 1946-1947.

Pada periode tersebut, bersama Ki Hajar Dewantara, Soegarda turut menyusun konsepsi tentang pendidikan, yaitu, pendidikan untuk semua tidak ada kelas sosial, perbedaan agama, sosial, suku, ras, dalam kesempatan memperoleh pendidikan di Indonesia. Tujuan pendidikan tersebut kemudian diadopsi ke dalam Undang-undang Pokok Pendidikan dan Pengajaran (UUPP) Nomor 4 Tahun 1950.

Kemudian, pada 20 Mei 1949, saat republik ini masih sangat belia diadakan rapat untuk mulai memperhatikan keberadaan pendidikan tinggi. Dalam rapat kepanitiaan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo dimana Soegarda turut andil, salah satu hasilnya adalah menyepakati pendirian perguruan tinggi di Yogyakarta pada 19 Desember 1949, yaitu, Universitas Gadjah Mada. Soegarda menjadi anggota Dewan Kurator UGM sampai 1961.

Kemudian, pada era Mr. Mohammad Yamin menjadi Menteri PP dan K, Soegarda menjabat sebagai Kepala Jawatan Pengajaran merangkap Inspektur Jenderal selama 10 tahun. Beliau menyusun konsepsi Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Konsepsi Soegarda tersebut memiliki tujuan untuk meningkatkan pendidikan pada umumnya dan untuk mengembalikan 'the dignity of the teaching profession' dengan memberi pendidikan tinggi kepada calon guru. Selain fokus pada pendirian PTPG, Soegarda juga fokus pada tumbuh kembang jiwa dan pendidikan anak. Atas hal tersebut, Soegarda diangkat menjadi ketua panitia dalam rangka usaha perbaikan akhlak untuk para kepala jawatan dan kepala-kepala biro.

PPTG yang resmi berdiri pada 1954 bermetamorfosa menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Indonesia. Pada tahun 1961, Soegarda yang sudah pensiun dari Kementerian P dan K diangkat sebagai Dekan. FKIP Universitas Indonesia kemudian berkembang menjadi IKIP Jakarta, dimana Soegarda menjadi rektor pertamanya (1961-1963).

PPTG tersebut kemudian berkembang menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) yang berdiri di berbagai penjuru tanah air. Jadi, bisa disebut, konsepsi pendidikan keguruan yang berkembang di tanah air merupakan buah karya Prof. Soegarda.

Mendirikan Universitas dari Aceh Hingga Papua

Universitas Syiah Kuala di Aceh dan Universitas Cendrawasih di Papua (Kolase Foto oleh Penulis)
Universitas Syiah Kuala di Aceh dan Universitas Cendrawasih di Papua (Kolase Foto oleh Penulis)

Periode itu, pada masa pensiun, beliau terus aktif mengembangkan dunia pendidikan tinggi. IKIP Muhammadiyah Jakarta mengukuhkannya sebagai Guru Besar pada 1961. Pada tahun tersebut, Presiden Soekarno menugaskan untuk mendirikan berbagai perguruan tinggi di pelosok negeri.

Pertama-tama, beliau ke ujung barat negeri ini, Propinsi Aceh. Prof. Soegarda mendirikan Universitas Syiah Kuala yang berkedudukan di Banda Aceh. Presiden Soekarno meresmikan universitas itu yang tentu saja dilengkapi dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun