Srimatah purnnavarmmanah
Tarumanagarendrasya
Visnoriva padadvayam
Setelah diterjemahkan, tulisan dalam prasasti Ciaruteun memiliki arti sebagai berikut: "Inilah tanda sepasang telapak kaki seperti kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang mulia Sang Purnnawarmman, raja di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia".
Raja Purnawarman adalah raja yang diduga memimpin masa keemasan Kerajaan Tarumanegara. Jadi, apakah Cipaku dan Wilayah Purbalingga waktu itu masuk wilayah kekuasaan Sang Purnawarman? Bisa jadi. Ada pula dugaan bahwa Cipaku dulunya merupakan pusat kekuasaan Kerajaan Galuh Purba dengan Indra Wardana Wikrama Deva salah satu rajanya. Ya, bisa jadi juga.
Hingga kini Prasasti Cipaku masih menyimpan misteri.
Mau ke Prasasti Cipaku? Ini rutenya.
Tidak sulit mencari keberadaan prasasti ini. Jika berangkat dari pusat Kota Purbalingga, Anda bisa berkendara ke arah Bobotsari, setelah sampai di perempatan Mangunegara, Kecamatan Mrebet belok ke kiri.Â
Ikuti terus jalan utama dan ada penunjuk jalan menuju Prasasti Cipaku yang dibuat Pemda Kab. Purbalingga maupun Balai Pelestarian Benda Cagar Budaya Jawa Tengah.Â
Setelah sampai, Anda bisa memarkir kendaraan di Musem Lokastithi Giri Badra yang ada di berada di area Situs Cipaku. Kemudian, lewati jalan setapak tepat di samping museum milik Bapak Mintohardjo ini kurang lebih 50 m. Sampailah di Watu Tulis yang tenang, asri dan sejuk.
Ada beberapa informasi unik mengenai Watu Tulis ini, selain bersejarah batu ini konon mengandung daya magnet yang kuat sehingga jarum kompas petunjuk arah jika didekatkan ke watu tulis maka akan bisa berbalik arah 180 derajat. Batu besar tersebut dipercayai berasal dari pecahan meteor yang jatuh dari langit. Kalau bertandang kesitu silakan coba sendiri yaaa..