Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Wiro Sableng, Pendekar Pilih Tanding yang Merana dalam Asmara

1 Maret 2018   14:14 Diperbarui: 1 Maret 2018   14:24 2943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiro Sableng 212 (Foto : devianart.com)

Dasar Wiro Katro! Coba yang jadi Wiro kayak pria seperti kita. Pasti anaknya udah dimana-mana. Kawin, pergi, kawin, pergi.

Kawin 1

"Dinda, aku harus meninggalkanmu untuk memberantas kejahatan disana"

"Baiklah Kanda, aku relakan kepergianmu"

Kawin 2.

"Dinda, aku tak mau membahayakan keselamatanmu. Aku harus pergi agar penjahat itu tak lagi menggangumu"

"Baiklah kanda, pergilah"

Kawin 3

Dan seterusnya..

Ya, memang Bastian Tito, sang pencipta Wiro, bukan sembarang sastrawan. Ia satrawan jempolan. Pasti, ada maksud terpendam kenapa Wiro dibuat merana dalam cinta.

Pertama, Wiro adalah pendekar pembasmi kejahatan bukan laki-laki biasa yang ditakdirkan harus memilih jalan pedang. Mana bisa Ia harus konsentrasi memberantas kejahatan kalau masih harus membagi pikirannya dengan urusan asmara yang seringkali melelahkan. Banyak lelaki hebat di dunia ini enggan kawin yang untuk berkonsentrasi mewujudkan cita-citanya, contohnya ada Gajah Mada, Ceng Ho, Galileo Galilei, Edmon Kirsch dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun