Dasar Wiro Katro! Coba yang jadi Wiro kayak pria seperti kita. Pasti anaknya udah dimana-mana. Kawin, pergi, kawin, pergi.
Kawin 1
"Dinda, aku harus meninggalkanmu untuk memberantas kejahatan disana"
"Baiklah Kanda, aku relakan kepergianmu"
Kawin 2.
"Dinda, aku tak mau membahayakan keselamatanmu. Aku harus pergi agar penjahat itu tak lagi menggangumu"
"Baiklah kanda, pergilah"
Kawin 3
Dan seterusnya..
Ya, memang Bastian Tito, sang pencipta Wiro, bukan sembarang sastrawan. Ia satrawan jempolan. Pasti, ada maksud terpendam kenapa Wiro dibuat merana dalam cinta.
Pertama, Wiro adalah pendekar pembasmi kejahatan bukan laki-laki biasa yang ditakdirkan harus memilih jalan pedang. Mana bisa Ia harus konsentrasi memberantas kejahatan kalau masih harus membagi pikirannya dengan urusan asmara yang seringkali melelahkan. Banyak lelaki hebat di dunia ini enggan kawin yang untuk berkonsentrasi mewujudkan cita-citanya, contohnya ada Gajah Mada, Ceng Ho, Galileo Galilei, Edmon Kirsch dan lainnya.