Mohon tunggu...
Igoendonesia
Igoendonesia Mohon Tunggu... Petani - Catatan Seorang Petualang

Lovers, Adventurer. Kini tinggal di Purbalingga, Jawa Tengah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Wong Alas" di Pedalaman Hutan Purbalingga, Mitos atau Fakta?

20 November 2017   22:26 Diperbarui: 21 November 2017   18:30 12584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Diksusi Menyingkap Kabut Keberadaan Wong Alas (Dok. PPA Gasda)

Menurutnya, setelah terungkap, mitos maupun fakta nantinya, mereka dan kawasan hutan yang menjadi hunianya harus dilindungi dengan baik. Sementara saat ini, status kawasan yang diduga menjadi hunian mereka masih berupa hutan produksi di bawah Perum Perhutani yang sewaktu-waktu bisa berubah.

Lebih lanjut, kawasan hutan di zona serayu utara itu juga menjadi sedikit kawasan hutan alami yang masih tersisa di Purbalingga. Kawasan hutan tersebut menjadi habitat bagi Owa Jawa, Elang Jawa, Rangkong, Macan Kumbang serta diduga masih ada Harimau Jawa yang merupakan spesies langka dilindungi. "Ada atau tidak ada Wong Alas, kawasan tersebut tetap harus dilindungi. Jika perlu ditetapkan menjadi kawasan konservasi dengan peraturan yang lebih kuat," ujar pria yang juga berprofesi sebagai jurnalis tersebut.

Taufik Katamso juga menekankan untuk melakukan pendekatan kearifan lokal jika nantinya terbuka peluang interaksi dengan mereka. "Jangan dipaksakan mereka harus memenuhi standar kita. Biarkan mereka hidup dengan kearifan lokalnya dan hidup harmonis dengan alam," katanya.

Untuk itu, memang perlu untuk mengetahui keberadaan mereka karena ancaman perubahan kawasan hutan sudah mulai terasa. Penebangan kayu dan fragmentasi hutan menjadi pemukiman, persawahan semakin nyata. Pemerintah desa dan pemerintah daerah setempat juga sudah mulai melirik untuk menjadi kawasan eko wisata. "Ini perlu diantisipasi agar kawasan hutan ini tetap lestari," katanya.

Harapannya setelah semua terungkap adalah bisa dicapai kesepakatan bersama untuk menjaga kelestarian alam juga harmoni dengan semua mahluk yang menghuninya di dalamnya. Seperti disampaikan oleh Suku Pijajaran bahwa mereka ada sebagai penjaga. Salah satunya, tentu saja adalah penjaga kelestarian alam dan keseimbangan di dalamnya.

Salam Lestari

Lestari Hutanku, Lestari Alamku, Lestari Indonesiaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun