Selanjutnya, selain mahal, persoalan untuk pengembangan pariwisata di Papua adalah keamanan. Banyak orang jadi enggan ke Papua karena ngeri ada gangguan keamanan di sana. Ini juga pekerjaan rumah berikutnya bagi pemerintah, bagaimana gerakan separatis atau gangguan keamanan di Papua bisa diredam dengan baik. Sebab, kalau mau pariwisata maju, rasa aman dan nyaman harus  diutamakan. Bagaimana mau traveling asik kalau was-was kena peluru atau anak panah nyasar.
Jadi, sudah saatnya Papua mendapatkan perhatian lebih. Kekayaan alam yang dikeruk dari perut bumi mereka sudah selayaknya dikembalikan untuk pembangunan di Papua sehihngga mereka tidak merasa dianak tirikan. Pengembangan ekowisata yang serius juga bisa menjadi solusi untuk meredam gerakan separatisme. Dengan kunjungan wisatawan dari berbagai belahan bumi nusantara ke Papua akan terjadi interaksi dan persaudaraan dari berbagai etnis yang bertemu saat travelling. Jadi, membuka akses wisata ke Papua juga sekaligus membuka pintu silaturahmi sehingga perasaan sebagai sebangsa dan setanah air makin terpupuk.
Kesimpulanya, sekarang ini sudah saatnya membuka masa depan Papua dengan Pariwisata. Pariwisata sebagai solusi berbagai persoalan di Papua. Pariwisata sebagi menjadi pintu masuk pembangunan yang lebih berkeadilan di Papua. Pariwisata sebagai alat menjaga alam, budaya dan tradisi masyarakat Papua. Pariwisata sebagai pemersatu bangsa.
Terakhir, semoga aku bisa segera jalan-jalan ke Papua. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H