Fadli Zon, 29 Maret 2014
Tak rela pemimpinya terus disindir Fadli, PDI Perjuangan pun menyerang balik. Mereka mengutus sastrawan muda Facmi Habsyi untuk membelasnya. Fahmi menulis sajak ‘Pemimpin Tanpa Kuda’. Tampaknya, Ia ingin menyentil Prabowo Subianto yang pernah berkampanye mengendarai kuda super mahal dengan mengembar-gemborkan program yang diklaim pro rakyat.
[caption id="attachment_318130" align="aligncenter" width="300" caption="Prabowo dan Kudanya (www.tempo.co)"]
Ironi itu ditulisnya dalam puisi berikut ini :
PEMIMPIN TANPA KUDA
Masa kompeni telah berlalu lama
Tak ada jarak rakyat dan centeng
Masa perang telah berganti damai
Tak ada jarak prajurit dan panglima
Masa gagah-gagahan telah tak laku
Tak ada jarak manusia dan manusia
Kejantanan telah berubah
Tak ada amarah dipunggung kuda
Bung Karno blusuk Cipagalo beralas nestapa
Temukan Marhaen tanpa asa
Pemimpin tak perlu kuda
Rakyat tak suka gaya
Cukup Tuhan Punya Kuasa
Cianjur, 30 Maret 2014
Fadli tampaknya memang sudah menunggu umpanya bersambut. Tak perlu waktu lama, Ia menelurkan syair satir berjudul ‘Sandiwara’. Tampak jelas Ia ingin menyerang Jokowi yang digambarkan sebagai orang yang ingkar atas janji-janjinya.
Inilah syairnya