Di era Mourinho, Spurs kembali mendapat peluang emas untuk mengakhiri puasa gelarnya dalam ajang Carabao Cup kontra Manchester City yang diasuh Pep Guardiola.Â
Anehnya, seminggu sebelum final Mourinho justru dipecat. Terlepas dari alasan beliau dipecat, hal ini merupakan tindakan yang sangat irasional, karena Mourinho sendiri dikenal selalu membawa trofi ke setiap klub yang dilatihnya.Â
Kemiskinan Mental
Apabila manajer yang selalu membawa trofi di setiap klub yang dilatihnya saja tidak mampu memenangkan satupun trofi di Spurs, berarti ada hal yang salah, dan hal itu jelas bukan karena masalah finansial.Â
Salah satu faktor penyebab hal ini tidak lain adalah mentalitas dari pemain Spurs itu sendiri. Mentalitas ini dapat dilihat sebelum, saat, dan sesudah pertandingan.
Latihan sebelum bertanding merupakan hal yang sangat penting, dimana hal ini bisa menjadi pembeda antara pemain kelas dunia dengan pemain medioker.Â
Memang, diatas kertas Spurs punya beberapa pemain yang superior dibandingkan klub besar lainnya, seperti Harry Kane, Son Heung-Min, hingga Hugo Lloris. Bahkan, Harry Kane dan Son Heung-Min seringkali disebut sebagai salah satu dari duo penyerang terbaik sepanjang masa di EPL.Â
Namun, kemenangan suatu pertandingan tidak hanya ditentukan dari performa individual saja, melainkan juga performa tim secara keseluruhan.Â
Salah satu konflik yang sempat populer selama Mourinho mengasuh Spurs adalah ketika beliau menasihati Dele Alli agar ia tidak menyesal di kemudian hari karena tidak bisa mencapai apa yang sebenarnya ia mampu capai.Â
Hal ini tidak lain terjadi karena diketahui bahwa Dele Alli bersikap malas-malasan ketika berlatih. Secara tidak langsung, hal ini membawa suasana negatif di lingkungan sesama pemain Spurs.
Efek Domino