Sekali lagi, pada kondisi ini, Jorge Lorenzo tidak menyerah. Meski belum jelas tim mana yang akan ia bela, usaha terbaik tetap ditunjukkannya. Pada akhirnya, perjuangan Lorenzo tidak sia-sia. Tim Repsol Honda mengumumkan akhir karir 'the Little Spaniard', Dani Pedrosa. Berarti, posisi kursi di Repsol Honda kosong satu dan memang Lorenzo-lah yang mengisi kekosongan tersebut.
Bergabung di tim yang telah melahirkan banyak juara dunia (Mick Doohan, Alex Criville, Valentino Rossi, almarhum Nicky Hayden, hingga Casey Stoner) dan berpasangan dengan juara dunia muda nan fenomenal, Marc Marquez, membuat sebagian besar pengamat MotoGP memprediksikan bahwa Jorge Lorenzo akan mampu meraih gelar juara dunia kembali.
Ternyata, realita memang tak seindah mimpi dan harapan meskipun Richard Sanderson dalam lagunya yang berjudul Reality mengatakan bahwa dreams are my reality, the only kind of real fantasy. Lorenzo tidak bisa mengakui bahwa yang dia jalani bersama tim Repsol Honda berjalan seperti impian banyak orang (dan mungkin impian dirinya sendiri).
Lorenzo mengalami kecelakaan fatal di Barcelona dan di Assen pada tahun 2019 yang membuat dirinya harus absen lama. Kecelakaan ini juga membuat 'Sang Paduka' tidak mampu lagi mengembalikan performa garangnya di atas motor RC213V. Bahkan, pada musim perdananya dengan Repsol Honda, posisi finis terbaiknya hanyalah posisi 11.
Persaingan di belakanglah yang justru sering dia alami. Maka, karena pencapaiannya sangat tidak memuaskan, dan cedera tersebut telah merenggut keganasan Lorenzo di sirkuit, pada akhirnya Jorge Lorenzo memutuskan bahwa hari keempatnya telah tiba. Musim perdana dan sekaligus terakhir Paduka bersama tim Repsol Honda tak terelakkan lagi.
Happy retirement, Champ.. Vamos, Jorge.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H