Mohon tunggu...
Ignatia Sarita
Ignatia Sarita Mohon Tunggu... -

Menulis apa yang dilihat, mengungkapkan apa yang dirasakan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Coretan dari Perasaan yang Luka

26 Juli 2014   04:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat perasaanku, satu-satunya hal yang bisa aku pertahankan untuk tidak direlakan kepada orang lain, harus direlakan,
Apa reaksi kalian? Apa respon kalian? APA?

Tidak ada.

Kalau kesulitanku membuat banyak pihak bahagia, tak masalah.. aku mau.

Aku tidak tahu lagi kemana aku harus mengadu, kemana aku harus berteriak, berseru, memohon, meringkuk untuk diselamatkan.

Merasakan diri saja sudah tak mampu, sudah hilang arah.

Segala yang aku pikirkan adalah orang lain.
Ah, yang penting mereka senang.. yang penting semua orang bahagia dengan keinginannya sendiri.

Menelan keegoisan, sudah biasa.
Diri sendiri? Kata apa itu?

Semua terasa abu-abu.
Anganku buram, tidak jelas, tidak terarah.
Saat aku punya cukup keberanian untuk menghitamkannya, aku harus pindah.

“Kamu itu hidup seperti alien..”, kata temanku.
Ya, dibalik keceriaan, kelucuan, kekuatan yang orang pikirkan tentangku, inilah aku.
Aku yang tertutup. Introvert.
Tidak ada yang menyangka, bukan?
Tidak ada yang peduli juga.

Aku ini orang paling pandai.
Menyembunyikan kelelahanku dari orang terdekat,
Rasa cemburu,
Rasa ingin memiliki tapi lebih baik kuserahkan kepada orang lain saja,
Rasa untuk unggul tapi kubiarkan itu jadi punya orang lain,
Hebat.. saya sangat hebat dalam hal itu.

Ingin rasanya aku berteriak!
Meluapkan segala kekecewaan,
Segala amarah,
Rasa sakit yang telah lama terpendam di dalam hati,
Terkemas rapi dengan rasa belas kasihan pada orang lain.

Namun.. ah, sudahlah.
Peduli apa orang orang itu terhadapku?
Tulisan ini pun, mereka anggap apa?
Hanya mereka baca sebagai karya anak muda biasa.

Mereka tidak pernah tahu,
Dan tidak mau tahu, mungkin?
Kalau apa yang tertulis ini adalah
Coretan dari perasaan yang luka


***

Tulisan di atas hanyalah fiktif belaka. Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, jadi tidak perlu ada yang merasa jadi pihak yang 'menjahati' si aku. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun