Pernahkah anda mendengar istilah cashless, merupakan sebuah istilah yang kerap digunakan oleh generasi milenial ketika sedang ngopi atau nongkrong bersama. Ternyata budaya cashless sudah mulai diterapkan sejak dini, tidak hanya di Jakarta namun di berbagai wilayah di Indonesia. Budaya ini merujuk pada seseorang yang tidak suka menggunakan uang tunai sebagai metode pembayaran, sehingga lebih merujuk pada E-wallet. Fenomena ini mendukung kesehatan lingkungan, karena akan mengurangi penggunaan uang kertas untuk jangka panjang. Diketahui bahwa bahan kertas terdapat dari pepohonan, sehingga apabila kita berhasil mengurangi penggunaan uang kertas, maka akan mengurangi penebangan pohon dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup negara maupun global.Â
Efisiensi dan PraktisÂ
Sebagai seorang konsumen, tentu kita akan berorientasi pada efisiensi dan praktis. Kita tidak perlu repot untuk mengambil uang tunai lalu membawanya untuk transaksi pembayaran. Cukup membawa smartphone atau device lainya yang mendukung metode E-wallet, sudah dapat membeli sesuatu yang kita inginkan. Tidak hanya itu, para konsumen dapat menabung, membayar tagihan listrik dan lain sebagainya.Â
Meningkatkan Keamanan
Berbicara soal uang atau keuangan, seringkali kita khawatir dan takut akan keamanannya. Di Indonesia, perampokan uang seringkali terjadi yang sangat merugikan. Dengan hadirnya E-wallet ini serta budaya cashless, setidaknya mampu mengurangi resiko dari kerugian tersebut. Apabila terjadi perampokan dan smartphone kita diambil, setidaknya ada pin atau password yang terbilang aman, agar perampok tersebut tidak mendapatkan akses login. Kemudian, sebagai konsumen, kita bisa menghubungi kantor pusat perusahaan E-wallet tersebut untuk membekukan akun kita agar tidak bisa digunakan untuk sementara waktu.Â
Mempermudah transaksi belanja internasional
Apakah kamu mengenal Paypal, atau Amazon Pay?. Kedua hal tersebut merupakan salah satu E-wallet dalam skala global. Mereka memfasilitasi kita sebagai masyarakat Indonesia, apabila ingin membeli suatu barang dari luar negeri di platform internasional, serta berlaku sebaliknya. Apabila ada masyarakat asing yang ingin membeli produk lokal, dapat menggunakan E-wallet tersebut. Hal ini akan berdampak positif pada alur perdagangan internasional dan meningkatkan perekonomian internasional. Secara politik, hal ini juga menguntungkan, contohnya bagi Amerika Serikat. Paypal dan Amazon pay merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, dengan pengaruh dan dampak kedua E-wallet tersebut, tentu akan meningkatkan pengaruh Amerika Serikat di dunia internasional, khususnya perekonomian
Menguntungkan UMKM dan Meningkatkan Konsumsi negara
Dengan hadirnya E-wallet ini, mampu meningkatkan minat belanja dan konsumsi masyarakat dari skala lokal, yakni UMKM. Zaman ini, UMKM mulai menggunakan metode E-wallet dengan menyediakan scan barcode yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan segala metode pembayaran ini. Perkembangan ini akan semakin mempermudah masyarakat untuk menjangkau seluruh UMKM dan meningkatkan konsumsi negara. Diketahui bahwa UMKM merupakan salah satu aspek penunjang pendapatan negara yang krusial. Hal ini ditambah dengan kehadiran ragam promo yang ditawarkan oleh E-wallet. Contoh yang paling sering adalah promo cashback. Karakter manusia apabila melihat suatu promo, dinilai akan menguntungkan dan cenderung membeli.  Maka, sesuai dengan rumus pendapatan negara, semakin tinggi konsumsi negara maka berpotensi meningkatkan pendapatan negara. Dengan meningkatnya pendapatan negara, maka akan mengurangi angka  kemiskinan Indonesia.Â