Kertas yang terlipat, terkoyak, atau mengalami cacat produksi lain segera dipisahkan. Selanjutnya, kertas tak lolos QC ini ditumpuk untuk kemudian akan diolah lagi menjadi bubur kertas. Demikian seterusnya.
Jumlah karyawan di unit cutting ini sendiri 188 orang. Sementara total karyawan seluruh unit pabrik mencapai 9800 orang dengan komposisi 80% merupakan pekerja lokal. Ini adalah bukti bahwa keberadaan IKPP Perawang dapat memberdayakan warga lokal.
Data terakhir menunjukkan, industri pulp Indonesia menduduki peringkat 9, sedangkan industri kertas kita meraih ranking 6 dunia. Khusus di Asia, industri pulp dan kertas nasional menempati peringkat ke-3. Setelah kunjungan ke pabrik IKPP Perawang, saya optimis bahwa di tahun-tahun yang akan datang kita masih akan menjadi pemain utama dalam industri kertas global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H