Mohon tunggu...
Ignasius Haryadi
Ignasius Haryadi Mohon Tunggu... -

Suami seorang bidadari tak bersayap, ayah seorang putri jelita.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kemasifan dan Kecanggihan IKPP Perawang

6 Juni 2016   00:12 Diperbarui: 6 Juni 2016   03:50 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat penghitung jumlah lembar kertas (koleksi pribadi)

Alat pengukur dimensi kertas (koleksi pribadi)
Alat pengukur dimensi kertas (koleksi pribadi)
Salah seorang petugas menunjukkan cara kerja alat pengukur dimensi kertas (koleksi pribadi)
Salah seorang petugas menunjukkan cara kerja alat pengukur dimensi kertas (koleksi pribadi)
Selanjutnya adalah QC terhadap kelayakan kertas. Di bagian ini, para pekerja perempuan tampak mendominasi. Meski tak sempat mengkonfirmasi, namun dugaan saya mereka dipilih karena cenderung lebih cermat dan tekun daripada laki-laki.

Kertas yang terlipat, terkoyak, atau mengalami cacat produksi lain segera dipisahkan. Selanjutnya, kertas tak lolos QC ini ditumpuk untuk kemudian akan diolah lagi menjadi bubur kertas. Demikian seterusnya.

Para pekerja dengan cermat dan cekatan melakukan proses Quality Control (koleksi pribadi)
Para pekerja dengan cermat dan cekatan melakukan proses Quality Control (koleksi pribadi)
Mesin canggih ini dapat mendeteksi kemasan yang cacat produksi (koleksi pribadi)
Mesin canggih ini dapat mendeteksi kemasan yang cacat produksi (koleksi pribadi)
Tahap terakhir adalah pengemasan. Proses ini juga menggunakan mesin otomatis berkecepatan tinggi. Uniknya mesin ini dapat mendeteksi kemasan yang cacat atau sobek. Bila didapati demikian, maka mesin secara otomatis akan mengeluarkannya dari jalur. Canggih, bukan?

Jumlah karyawan di unit cutting ini sendiri 188 orang. Sementara total karyawan seluruh unit pabrik mencapai 9800 orang dengan komposisi 80% merupakan pekerja lokal. Ini adalah bukti bahwa keberadaan IKPP Perawang dapat memberdayakan warga lokal.

Data terakhir menunjukkan, industri pulp Indonesia menduduki peringkat 9, sedangkan industri kertas kita meraih ranking 6 dunia. Khusus di Asia, industri pulp dan kertas nasional menempati peringkat ke-3. Setelah kunjungan ke pabrik IKPP Perawang, saya optimis bahwa di tahun-tahun yang akan datang kita masih akan menjadi pemain utama dalam industri kertas global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun