Ternyata, jadwal wawancara nya ngaret. Tepat pukul 9.00 nomer antrian saya dipanggil. Diwawancara oleh seorang ibu muda (keliatannya). Dia menanyakan tujuan ke Belanda, saya jawab “short term study”
Dia bolak balik lah surat LOA saya dan dia tanya sesuatu pada temannya. Saya tak tahu dia tanya apa karena ada kaca yang menghalangi saya dan dia. Saya hanya lihat temannya mengiyakan. Lalu si interviewer mengetik ngetik sesuatu dan lewatlah seorang petugas kedutaan, kelihatannya semacam supervisor si interviewer. Si interviewer menyodorkan LOA dan bertanya satu kata,”student?”
Petugas tadi mengambil kertas LOA dan melihat logo Leiden University. Tanpa membaca isi surat, dia mengangguk angguk. Si interviewer kembali mengetik. Lalu mempersilahkan saya duduk.
Tak lama, nama saya dipanggilnya dan diserahkanlah selembar kertas tanda terima. Dengan senyum manis si interviwer berkata “Datang besok pukul 3, visa ibu gratis.” Wiiiihhhh emang manis banget tuh perempuan hahhaha. Langsung saya beri senyum paling manis dan ucapkan terima kasih.
Sambil berjalan menuju pintu keluar, saya melirik jam, tepat pukul 9 lewat 9 menit.
Kesimpulan hari itu tanggal 9 bulan 9, saya diinterview pukul 9 selama 9 menit, nomer antrian saya 999, dengan sisa antrian di depan saya ada 9 orang, dan surat untuk pengambilan visa saya peroleh pukul 9 lewat 9. Alhamdulillah.