Mohon tunggu...
Gres Azmin
Gres Azmin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Serba Sembilan Ngurus Visa di Kedutaan Belanda

24 Oktober 2016   08:48 Diperbarui: 24 Oktober 2016   16:07 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pukul 20 malam saya coba, tak berubah. Tidur pun jadi tak nyenyak.

Pukul 24 saya coba, siapa tau caranya kayak beli tiket pesawat murah, hunting lah tengah malam. Ternyata belum beruntung. Kembali tak nyenyak tidur.

Pukul 6 pagi keesokan hari pada tanggal 4 September, belum ada slot waktu

Pukul 7… blum ada slot waktu

Pukul 8 saya berharap ada slot waktu karena sudah masuk jam kerja toh? Tidak ada perubahan

Pukul 9.10 saya coba… lagi lagi viola!!! Ada slot waktu untuk tanggal 8,9,10, dan 14 September. Hore!!!

Saya tentu hindari senin pagi dengan alasan personal. Saya buru-buru klik pendaftaran untuk tanggal 9 september hari Selasaa. Satu satunya pilihan waktu adalah pukul 8.30. Sambil mengetik biodata yang diminta seperti nama, nomer passport, email, dll saya berpikir wahhhh saya akan interview tanggal 9 bulan 9 nih, sayang tidak ada slot waktu untuk pukul 9. kan lucu banget tuh. Ya sudahlah setidaknya masih tangal 9 bulan 9 hehehe.

Pendaftaran selesai ada tulisan “we will be waiting for you bla bla bla”. Beberapa menit kemudian masuk email berisi isian permohonan visa dan perjalanan. Permohonan visa bisa diketik di form sepanjang tiga halaman tersebut.

The D Day

Tanggal 9 september, berangkatlah ke kedutaan Belanda. Caranya, ikut suami yang mau kerja, sampai Kelapa Gading. Berangkat pukul 5.30 dari rumah. Rencananya kami mau sarapan bubur ayam dulu di depan gereja gak jauh dari MOI. Apa daya macet total di cakung tipar bikin stress dan panik. Pasalnya, kalo sampai telat ke kedutaan, bisa langsung disuruh pulang dan harus buat appointment baru.

Alhasil, batal sarapan, saya langsung cegat taksi dari seberang MOI. Ehhh ternyata pukul 7.30 udah sampe. Uupppss. Coba Tanya satpam, hehehe belum boleh masuk. Nanti pukul 8.15 lah katanya. Akhirnya saya nongkrong di warung depan kedutaan Belanda yang seberangan dengan kedutaan India, makan gorengan tahu isi. Enak juga (laper sih) dan cukup murah, gorengan sebesar itu, masih hangat dan pedas rasanya dihargai 1000 rupiah per buah. Sempat ngalor ngidul di warung tersebut sama ibu-ibu dan nenek-nenek rempong yang rencana mau jalan-jalan keliling eropa selama 12 hari ke 4 negara (moga-moga saya tua nanti bisa begitu ya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun