Mohon tunggu...
I Gde Bhagaskara Semara Dana
I Gde Bhagaskara Semara Dana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeritas Atma Jaya Yogyakarta

Saya I Gde Bhagaskara Semara Dana, Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang saat ini sedang menempuh kuliah dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Saat ini saya sedang mengembangkan personal branding saya dalam hal gym, selain itu saya ingin melakukan pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas kinerja.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memiliki Talenta Dalam Teknologi, Gen Z Masih Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan

14 Juni 2024   11:18 Diperbarui: 14 Juni 2024   11:48 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  dari Vanessa Loring: https://www.pexels.com/id-id/foto/kreatif-meja-teknologi-masa-kecil-7869239/

Generasi zoomer atau yang dikenal dengan gen z merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, generasi ini dikenal dengan generasi yang cerdas, kreatif, dan sangat lengket dengan teknologi. Gen z yang tumbuh ketika internet dan teknologi mulai muncul.  Generasi yang berkembang melalui teknologi digital ini dan memiliki sistem Pendidikan yang berbasis teknologi menghasilkan perbedaan yang jauh dengan generasi sebelumnya, yaitu generasi X. Dengan sistem Pendidikan yang berbasis teknologi, membuat generasi Z ini memiliki keunggulan dalam mengaplikasikan teknologi digital seperti sosial media, zoom, dan lain – lainnya. Hal ini membuat generasi Z semakin tak lepas dari teknologi digital seperti handphone dan laptop. Mulai dari Pendidikan sekolah dasar (SD) hingga ke perguruan tinggi sudah mendominasi penggunaan teknologi digital, Hal tersebut membuat generasi Z berpotensi memiliki talenta dalam teknologi untuk mengembangkan inovasi – inovasi yang melek teknologi pada era digital sekarang.

Tak heran jika anak kecil sudah bisa bermain gadget dan sosial media lainnya, karena meleknya teknologi terhadap generasi Z tersebut dapat mengubah pandangan sosial, cara berinteraksi, dan cara beradaptasi dalam menemukan dan mengembangkan talenta yang dimiliki. Hal itu membuat generasi Z dapat memiliki talenta dalam bidang teknologi untuk mengembangkan potensi kinerjanya atau potensi dirinya.

Generasi Z harus bisa memanfaatkan keahliannya dalam teknologi untuk mencapai performa kinerja yang tinggi dan meningkatkan Key performance indicator. Banyak gen talenta – talenta muda lahir dari generasi Z yang menghasilkan inovasi melalui teknologi digital seperti platform sosial media seperti tiktok, Instagram, youtube dan masih banyak lagi. Sebagai generasi yang terlahir pada saat munculnya teknologi, membuat generasi z tak bisa lepas dari teknologi digital, terutama gadget yang membuat generasi Z memiliki akses yang tak terbatas dalam mencari informasi dan mengembangkan inovasi yang inovatif.

Talenta yang dimiliki generasi Z melalui teknologi mungkin memiliki banyak keuntungan dalam dunia pekerjaan, karena keahlian dalam mengelola teknologi digital sangat dibutuhkan saat ini dalam mengembangkan inovasi yang inovatif. Tentu gen Z memiliki peluang menggunakan talentanya dalam hal ini, karena pada dasarnya keahlian atau talenta gen Z dikuasai melalui dan dari teknologi.

Generas Z yang berbaur dengan dunia teknologi dapat membentuk pola pemikiran yang luas sehingga dapat mengetahui perbedaan karakteristik melalui teknologi. sebagian besar generasi Z mampu memanfaatkan teknologi dalam menyampaikan, mencari suatu inovasi dan informasi secara bebas dan luas, maka dari itu talenta dari sebagian besar generasi Z berasal dari teknologi. Teknologi sendiri juga dapat mengendalikan generasi Z dalam menemukan talenta dan tujuan karirnya, hal itu dapat terjadi karena generasi Z yang terlalu berpatokan pada teknologi, selalu menyangkut pautkan teknologi yang membuat generasi Z tersebut FOMO, manja, mudah stress ketika ketinggalan jaman, dan masih banyak lagi.

Namun di sisi positif, generasi Z merupakan generasi yang cerdas karena mampu menguasai teknologi digital dalam menemukan inovasi - inovasi terbaru dalam menjalankan karir. Generasi Z tipikal pekerja yang mengutamakan kecerdasannya, terutama kecerdasan dalam mengaplikasikan teknologi digital. Untuk mengoptimalkan talenta yang dimiliki, generasi Z harus mampu melakukan perubahan terhadap inovasi teknologi karena hanya generasi Z yang mampu beradaptasi dengan cepat dengan teknologi.

Pada era sekarang ini, teknologi sudah menjadi kebutuhan utama orang – orang, terutama terhadap generasi Z, generasi yang lahir saat teknologi sedang gencar – gencarnya. Teknologi memang sudah memberikan fasilitas untuk generasi Z dalam mengembangkan talenta yang dimiliki, tak bisa dipungkiri, keahlian dalam mengaplikasikan teknologi digital pada era saat ini merupakan talenta yang dibutuhkan dalam dunia kerja bahkan dalam menemukan cara untuk mendapatkan pekerjaan.

Teknologi dapat mempengaruhi kualitas dari seluruh generasi yang ada, namun yang paling terpengaruh adalah generasi Z, karena teknologi dan generasi Z muncul pada saat yang bersamaan. Pengaruh teknologi terhadap generasi Z sangatlah besar, karena dari sistem pembelajaran hingga ke system kerja saat ini sebagian besar menggunakan teknologi digital untuk menemukan inovasi terbaru dalam persaingan. Generasi Z harus memiliki keunggulan dengan generasi sebelumnya dalam pengaplikasian teknologi digital untuk membentuk talenta yang berkualitas.

Generasi Z juga harus selalu waspada terhadap teknologi digital saat ini, teknologi dapat menjadi bumerang terhadap generasi Z di masa mendatang jika tidak dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut akan sangat merugikan generasi Z dalam mencapai karir impiannya karena generasi Z dikalahkan dan Kelola oleh teknologi, bukan generasi Z yang mengelola teknologi.

Teknologi tidak selalu berdampak baik untuk perkembangan talenta generasi Z. Perkembangan teknologi juga memiliki dampak buruk terhadap perkembangan talenta – talenta muda generasi Z, hal tersebut dapat terjadi karena generasi Z menjadi lebih ketergantungan terhadap teknologi dan menghilangkan sikap bersosialisasi secara langsung.

Banyak sekali generasi z yang ketergantungan terhadap teknologi digital menjadi tidak efektif dan efisien dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal tersebut membuat perkembangan talenta yang dimiliki menjadi terhambat dan tidak berkembang untuk menumbuhkan value personal branding. Ketergantungan terhadap teknologi digital dapat membuat kurangnya interaksi sosial di suatu lingkungan karena generasi Z lebih memilih berkomunikasi melalui teknologi digital yang dapat mengurangi keterampilan dalam bersosialisasi.

Banyak generasi Z yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan talenta mereka sebagai selebgram. Selebgram merupakan pekerjaan yang diinginkan oleh banyak generasi z, hal tersebut tak bisa dipungkiri, generasi Z lebih memiliki keinginan menjadi selebgram dengan mengandalkan teknologi digital seperti handphone untuk mempromosikan suatu produk, menunjukan potensi yang dimiliki melalui media sosial, dan masih banyak lagi.

Dengan perkembangan teknologi digital saat ini membuat generasi Z membuka peluang ekonomi seperti e-commerce, menjadi konten kreator di platform seperti youtube, Instagram, tiktik, dan sebagainya. Hal ini menunjukan tumbuhnya inovasi yang kreatif dari generasi Z melalui pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat mengembangkan talenta dan menguatkan personal branding dari generasi Z.

Generasi Z dapat menggunakan talentanya dalam bidang teknologi untuk mencari informasi dan pengetahuan secara luas dari seluruh dunia. Hal tersebut dapat membantu generasi Z mengembangkan wawasan dalam meningkatkan talenta yang dimiliki untuk menjadi nilai tambah dalam melakukan pekerjaan ataupun saat mencari pekerjaan.

Teknologi digital selalu membawa banyak manfaat terhadap generasi Z dalam mengembangkan talentanya untuk menjadi lebih berkualitas, namun terkadang generasi Z tidak memanfaatkan hal itu dengan baik untuk Menyusun rencana karirnya di masa depan.

Gen z, generasi yang dikenal sebagai generasi yang tech- savvy dan memiliki inovasi dalam perubahan justru mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Padahal, jika dilihat dari generasi sebelumnya, generasi Z ini memiliki potensi talenta dalam bidang teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi di berbagai jenis sektor.

Di era teknologi digital yang seharusnya Perusahaan didominan oleh generasi Z justru terbanding berbalik, Perusahaan dan perekrutan kerja masih didominasi oleh generasi X, hal itu juga membuat generasi Z banyak yang tidak mempunyai pekerjaan. Namun banyaknya pengangguran dari generasi Z bukan tanpa alasan, banyak Perusahaan menolak generasi Z untuk bekerja di perusahaannya dengan berbagai alasan dan pertimbangan.

Generasi Z, generasi yang memiliki talenta dalam mengaplikasikan teknologi digital banyak ditolak oleh Perusahaan karena dianggap sebagai generasi yang manja, gampang stress, tidak mau ditekan, dan masih banyak lagi. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar generasi Z ketergantungan kepada teknologi dimana hanya melakukan kegiatan secara online sehingga tidak memiliki mental yang kuat dalam menghadapi tekanan di dunia kerja.

Generasi Z juga masih suka memilih – milih pekerjaan yang sesuai dengan karakternya, jelas hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya pengangguran dari generasi Z. bagaimana tidak, Perusahaan tidak akan merekrut karyawan yang sesuai dengan karakter dari pelamar, tetapi Perusahaan akan mencari karyawan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Perusahaan.

Tak hanya itu, generasi Z lebih memilih menjaga kesehatan mentalnya daripada bekerja dibawah tekanan dan lebih suka menerapkan work – life balance, dimana generasi Z tidak ingin bekerja dengan sistem budaya yang kuno yang membuat generasi Z harus mengorbankan Kesehatan mentalnya demi pekerjaan. Hal itu yang membuat Perusahaan enggan untuk menerima generasi Z sebagai karyawan karena Perusahaan menganggap generasi Z bekerja sesuka hatinya.

Pengembangan talenta yang kurang dari generasi Z terutama pada bidang teknologi membuat perekrut berpikir dua kali untuk menerima generasi Z sebagai karyawan di suatu Perusahaan. pengembangan talenta yang kurang terjadi karena semasa menempuh Pendidikan kurangnya memiliki relasi dan mengikuti suatu organisasi, pelatihan dan lain sebagainya untuk meningkatkan skill dan pengetahuan dalam dunia kerja.

Kita tidak bisa memandang sisi buruk generasi Z dalam mencari pekerjaan, susahnya generasi Z dalam mendapatkan pekerjaan juga dilandasi oleh kriteria Perusahaan yang menyulitkan generasi Z dalam mendapatkan pekerjaan. Masih banyak Perusahaan yang melihat dan mengutamakan pengalaman kerja antara 1-2 tahun, dimana seperti yang kita ketahui sebagian besar generasi Z adalah fresh graduate  belum memiliki pengalaman kerja yang memadai sehingga Perusahaan tidak tertarik untuk melirik generasi Z dalam perekrutan karyawan.

Persaingan dalam mencari pekerjaan saat ini sangat tinggi, banyaknya generasi Z yang baru lulus berbondong – bondong melamar pekerjaan tetapi banyaknya Perusahaan yang mengurangi tenaga kerja karena kecanggihan teknologi sudah dapat menandingi kemampuan manusia yang membuat manusia semakin tersingkirkan. Hal itu juga menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah pengangguran yang ada, terutama pada generasi Z.

I Gde Bhagaskara Semara Dana

Mahasiswa universitas Atma Jaya Yogyakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun