Mohon tunggu...
I Gde Bhagaskara Semara Dana
I Gde Bhagaskara Semara Dana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Univeritas Atma Jaya Yogyakarta

Saya I Gde Bhagaskara Semara Dana, Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang saat ini sedang menempuh kuliah dengan konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Saat ini saya sedang mengembangkan personal branding saya dalam hal gym, selain itu saya ingin melakukan pengelolaan sumber daya manusia untuk meningkatkan kualitas kinerja.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Memiliki Talenta Dalam Teknologi, Gen Z Masih Kesulitan Mendapatkan Pekerjaan

14 Juni 2024   11:18 Diperbarui: 14 Juni 2024   11:48 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar  dari Vanessa Loring: https://www.pexels.com/id-id/foto/kreatif-meja-teknologi-masa-kecil-7869239/

Banyak sekali generasi z yang ketergantungan terhadap teknologi digital menjadi tidak efektif dan efisien dalam melakukan suatu pekerjaan. Hal tersebut membuat perkembangan talenta yang dimiliki menjadi terhambat dan tidak berkembang untuk menumbuhkan value personal branding. Ketergantungan terhadap teknologi digital dapat membuat kurangnya interaksi sosial di suatu lingkungan karena generasi Z lebih memilih berkomunikasi melalui teknologi digital yang dapat mengurangi keterampilan dalam bersosialisasi.

Banyak generasi Z yang memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan talenta mereka sebagai selebgram. Selebgram merupakan pekerjaan yang diinginkan oleh banyak generasi z, hal tersebut tak bisa dipungkiri, generasi Z lebih memiliki keinginan menjadi selebgram dengan mengandalkan teknologi digital seperti handphone untuk mempromosikan suatu produk, menunjukan potensi yang dimiliki melalui media sosial, dan masih banyak lagi.

Dengan perkembangan teknologi digital saat ini membuat generasi Z membuka peluang ekonomi seperti e-commerce, menjadi konten kreator di platform seperti youtube, Instagram, tiktik, dan sebagainya. Hal ini menunjukan tumbuhnya inovasi yang kreatif dari generasi Z melalui pemanfaatan teknologi digital, sehingga dapat mengembangkan talenta dan menguatkan personal branding dari generasi Z.

Generasi Z dapat menggunakan talentanya dalam bidang teknologi untuk mencari informasi dan pengetahuan secara luas dari seluruh dunia. Hal tersebut dapat membantu generasi Z mengembangkan wawasan dalam meningkatkan talenta yang dimiliki untuk menjadi nilai tambah dalam melakukan pekerjaan ataupun saat mencari pekerjaan.

Teknologi digital selalu membawa banyak manfaat terhadap generasi Z dalam mengembangkan talentanya untuk menjadi lebih berkualitas, namun terkadang generasi Z tidak memanfaatkan hal itu dengan baik untuk Menyusun rencana karirnya di masa depan.

Gen z, generasi yang dikenal sebagai generasi yang tech- savvy dan memiliki inovasi dalam perubahan justru mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan. Padahal, jika dilihat dari generasi sebelumnya, generasi Z ini memiliki potensi talenta dalam bidang teknologi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi di berbagai jenis sektor.

Di era teknologi digital yang seharusnya Perusahaan didominan oleh generasi Z justru terbanding berbalik, Perusahaan dan perekrutan kerja masih didominasi oleh generasi X, hal itu juga membuat generasi Z banyak yang tidak mempunyai pekerjaan. Namun banyaknya pengangguran dari generasi Z bukan tanpa alasan, banyak Perusahaan menolak generasi Z untuk bekerja di perusahaannya dengan berbagai alasan dan pertimbangan.

Generasi Z, generasi yang memiliki talenta dalam mengaplikasikan teknologi digital banyak ditolak oleh Perusahaan karena dianggap sebagai generasi yang manja, gampang stress, tidak mau ditekan, dan masih banyak lagi. Hal tersebut terjadi karena sebagian besar generasi Z ketergantungan kepada teknologi dimana hanya melakukan kegiatan secara online sehingga tidak memiliki mental yang kuat dalam menghadapi tekanan di dunia kerja.

Generasi Z juga masih suka memilih – milih pekerjaan yang sesuai dengan karakternya, jelas hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab banyaknya pengangguran dari generasi Z. bagaimana tidak, Perusahaan tidak akan merekrut karyawan yang sesuai dengan karakter dari pelamar, tetapi Perusahaan akan mencari karyawan yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh Perusahaan.

Tak hanya itu, generasi Z lebih memilih menjaga kesehatan mentalnya daripada bekerja dibawah tekanan dan lebih suka menerapkan work – life balance, dimana generasi Z tidak ingin bekerja dengan sistem budaya yang kuno yang membuat generasi Z harus mengorbankan Kesehatan mentalnya demi pekerjaan. Hal itu yang membuat Perusahaan enggan untuk menerima generasi Z sebagai karyawan karena Perusahaan menganggap generasi Z bekerja sesuka hatinya.

Pengembangan talenta yang kurang dari generasi Z terutama pada bidang teknologi membuat perekrut berpikir dua kali untuk menerima generasi Z sebagai karyawan di suatu Perusahaan. pengembangan talenta yang kurang terjadi karena semasa menempuh Pendidikan kurangnya memiliki relasi dan mengikuti suatu organisasi, pelatihan dan lain sebagainya untuk meningkatkan skill dan pengetahuan dalam dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun