Air merupakan sumber daya penting bagi kehidupan dan ekosistem, serta memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga air, menggunakan air yang mengalir untuk menghasilkan energi listrik dan merupakan bentuk energi terbarukan paling mendasar serta sangat penting bagi kelangsungan kehidupan di Bumi.Â
Menurut Togar Timoteus (2024), air tidak hanya berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga merupakan sumber energi yang andal dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ketersediaan air mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan manusia, mulai dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Di zaman modern ini, air tidak hanya dimanfaatkan sebagai kebutuhan sehari-hari, namun juga  sebagai sumber energi ramah lingkungan, utamanya dalam bentuk energi hidroelektrik dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Sungai atau waduk yang mengalir memiliki potensi sebagai sumber energi gerak alami. Energi kinetik yang dihasilkan dari aliran air ini dapat dikonversi menjadi energi listrik melalui proses tertentu, yang dikenal sebagai energi hidroelektrik. PLTA memanfaatkan aliran air yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan listrik.Â
Di Indonesia, PLTA sudah banyak berperan dalam menyediakan kebutuhan listrik, seperti PLTA Jatiluhur di Jawa Barat dan PLTA Karangkates di Jawa Timur. Keberadaan PLTA di berbagai wilayah Indonesia menunjukkan bahwa negara ini memiliki potensi besar dalam pengembangan energi hidroelektrik berkat kekayaan sumber daya airnya.
Apa Peran Penting Air dalam Energi Terbarukan?
Energi terbarukan, seperti hidroelektrik, semakin krusial dalam menghadapi dampak perubahan iklim. Air, sebagai sumber daya yang dapat diperbarui secara alami melalui siklus hidrologi, merupakan pilihan yang sangat potensial. Transisi global menuju penggunaan energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mencemari.Â
Pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam terbukti menjadi kontributor utama polusi udara yang merugikan kesehatan manusia dan lingkungan. Oleh karena itu, pemanfaatan energi hidroelektrik serta sumber terbarukan lainnya merupakan solusi yang tidak bisa dihindari demi masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Energi hidroelektrik memiliki banyak keuntungan daripada energi dari bahan bakar fosil. Tidak hanya bersih dan tidak menimbulkan polusi udara, energi ini juga stabil dan dapat diandalkan, karena aliran air di sungai terus bergerak dan menggerakkan turbin tanpa memerlukan sumber bahan bakar tambahan. PLTA juga memiliki peran besar dalam mendukung keseimbangan lingkungan karena tidak menghasilkan limbah berbahaya atau emisi karbon, yang merupakan faktor penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
Namun, selain berfungsi sebagai pembangkit energi listrik, PLTA sering kali juga memiliki manfaat tambahan yang tidak kalah pentingnya. Menurut Hamidah Suryani (2021), bendungan yang dibangun untuk PLTA dapat berfungsi sebagai pengendali banjir, penyedia irigasi untuk pertanian, dan menjadi sumber air baku bagi penduduk sekitar, sehingga sangat strategis sebagai teknologi energi terbarukan yang berkelanjutan.
Potensi Energi Hidroelektrik di Indonesia
Sebagai negara kepulauan dengan ribuan sungai yang tersebar di seluruh wilayahnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi hidroelektrik. Menurut Andi Saidah (2024), salah satu contoh nyata adalah Sungai Mamberamo di Papua, yang dikenal memiliki potensi energi listrik yang sangat besar dengan estimasi mencapai 20 GW. Potensi ini  cukup untuk mencukupi kebutuhan energi dalam negeri, namun juga bisa diekspor ke luar negeri, memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional.