Menarik perhatin anak dengan ikut melakukan kegiatan yang anak sukai. Bagaimana bisa menjadi idola jika tidak bisa menjadi pusat perhatian. Bukan perbuatan heroik yang muluk-muluk namun lakukan perbuatan suderhana yang disenangi anak. Bermain petak umpet bersama, bermain kelereng, bermain game online, menonton youtube, bahkan bermain tik-tok bareng. Jadilah sahabat yang baik bagi anak.
Jangan sungkan dikatakan seperti anak kecil, karena mereka mau ayah bundanya bermain bersama. Berikan sentuhan-sentuhan nilai moral dalam kesempatan bermain bersama. Sehingga anak tidak merasa dikhotbahi. Nuansa yang dirasakan adalah senang dan bahagia. Sambil menyelam minum air.
Teman curhatÂ
Tidak semua orang tua menjadi teman curhat anak-anaknya. Anak lebih suka curhat di sosial media. Karena lebih nyaman dan tidak diberi komentar yang bernada menggurui. Suasana nyaman bersama orang tua dan menjadi sosok yang bisa dipercaya.
Tanpa banyak komentar namun tetap antusias mendengarkan. Kadang memberikan komentar dan memberi dukungan posotif. Kadang menjadi orang tua juga perlu peka dengan situasi kebatinan anak. Gelagat ketidakberesan bisa nampak lewat raut muka, gaya bicara, dan tingkah lakunya. Mejadi sahabat yang siap hadir diwaktu yang tepat.
            RefleksiÂ
      Menjadi sosok idola zaman sekarang membutuhkan perjuangan. Sudahkan kita sebagai orang tua hadir dalam dunia anak dengan membawa keceriaan. Apakah kita juga sadar apa yang kita ucapaka menjadikan anak kerasan dan nyaman atau sebaliknaya. Jangan sampai kita diperbudak waktu sehingga mengorbankan masa tumbuh kembang anak tanpa kehadiran kita sebagai orng tua.
             Niat
Menjadi orang tua yang dirindukan kehadirannya adalah niatku. Walau sesibuk apapaun aku sebagai orang tua mau meluangkan waktu untuk anak. Sebagai orang tua makin paham bahwa kehadiran membawa pengaruh besar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H