Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sekilas Ulasan tentang Kabinet Indonesia Maju

23 Oktober 2019   22:33 Diperbarui: 24 Oktober 2019   15:56 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (sumber: kompas.com)

Wiranto yang katanya abadi, harus terdepak karena partainya, Hanura, tidak punya kekuatan tawar lagi. Dari lawan politik saat pemilu, hanya Gerindra yang diizinkan merapat. PKS, PAN, dan Demokrat hanya bisa merengek-rengek menjadi oposisi.

Dimulai dari Golkar dan PDIP. Sebagai motor penggerak TKN Jokowi-Ma'ruf, kedua partai ini mendapat jatah kursi terbanyak. Selain menteri petahana, muncul nama-nama baru. Zainudin Amali, Menpora yang diharapkan meningkatkan sepak bola Indonesia, pernah diperiksa KPK untuk beberapa kasus suap. Jadi, harap jangan kaget jika lima tahun ke depan prestasi olahraga kita masih seperti ini.

Posisi kepala BKPM saat ini kembali dipegang orang partai, Bahlil dari Golkar. Terakhir kali BKPM dipimpin orang partai adalah pada tahun 2001-2005 saat Theo Toemion menjadi ketua. 

Sayangnya, Theo ditahan oleh KPK karena tersandung masalah korupsi Program Tahun Investasi 2003-2004. Sejak saat itu, BKPM selalu dipimpin oleh ekonom atau pebisnis handal. Semoga kejadian Theo tidak terulang kepada Bahlil.

Dari PDIP, Juliari Batubara, yang ternyata pengusaha bidang pelumas, bukan batu bara, menjadi Menteri Sosial. Sebelumnya, Juliari merupakan anggota DPR komisi XI (bidang keungan dan perbankan). Saya sulit menerka hubungan antara sosial masyarakat dan pelumas.

Selain itu, pos terakhir untuk PDIP adalah Menteri PPPA. Kabarnya, Jokowi berniat menunjuk Risma sebagai menteri PPPA. Namun karena Risma menolak, kursi diberikan kepada Bintang Darmavati, hitung-hitung mengangkat jumlah porsi "profesional" karena yang anggota parpol, kan, suaminya.

PKB seperti biasa menawarkan kader terbaiknya sebagai menteri. Pos kementerian juga tidak terlalu berbeda. Namun, apalah PKB tanpa klan Iskandar. Setelah sang adik menjadi wakil ketua DPR, sang kakak Abdul Halim mendapat jatah eksekutif yang cukup basah. Tahun 2020, dana desa yang akan dikelola Mendes-PDT mencapai Rp 856 T!

Nasdem walau ketua umum merasa malu-malu-tapi-mau berkoalisi, tetap mengirim dua kadernya untuk mengisi nama baru. Syahrul Yasin, mantan gubernur Sulawesi Selatan diharapkan mampu memajukan pertanian Indonesia. Selain harapan, Nasdem juga membawa mimpi buruk berupa Johnny Plate.

Johnny Plate ditengarai memiliki hubungan kuat dengan mafia migas Indonesia. Bagi yang berpikir bahwa tidak ada hubungan antara kominfo dan migas, mungkin harus melihat ke belakang sedikit saat kominfo menjadi alat pengatur informasi yang sampai ke masyarakat ketika konflik Papua. 

Bukan tidak mungkin segala upaya membongkar mafia migas bisa putus koneksi gara-gara Menkominfo.

Setelah dua kali terakhir mengirim kadernya ke pos menteri Agama, dan dua kali pula kadernya terjebak kasus korupsi, PPP mengutus Suharso Monoarfa sebagai Menteri PPN merangkap kepala Bappenas. Sebuah posisi strategis untuk partai yang tidak terlalu signifikan memberi dukungan kepada Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun