Mohon tunggu...
Iqbal Iftikar
Iqbal Iftikar Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Wannabe

Nothing was never anywhere

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wuzhen, Venesia di Negeri Tirai Bambu

12 Juli 2018   21:18 Diperbarui: 12 Juli 2018   21:59 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Mao Dun. Foto oleh Gisling (commons.wikimedia.org)

Di daerah Dongzha, wisatawan dapat menemukan lebih banyak museum. Salah satunya adalah museum ranjang kuno yang diklaim sebagai museum ranjang kuno pertama di Cina. Ranjang yang dipamerkan merupakan ranjang-ranjang besar berukir dari zaman dahulu. Selain museum ranjang, terdapat pula museum kostum tradisional yang memamerkan berbagai kostum tradisional Cina untuk berbagai perhelatan.

Museum Mao Dun. Foto oleh Gisling (commons.wikimedia.org)
Museum Mao Dun. Foto oleh Gisling (commons.wikimedia.org)
Di samping museum yang memarkan benda peninggalan zaman dahulu, ada juga museum untuk mengenang tokoh-tokoh bersejarah dari Wuzhen. Satu yang paling masyarakat banggakan adalah bekas tempat tinggal Mao Dun, mantan menteri kebudayaan Cina tahun 50-60an dan novelis terkenal. Salah satu karya Mao Dun menceritakan kehidupan masyarakat Wuzhen. Kini, museum Mao Dun terbagi ke dalam tiga area pameran: 'Wuzhen: Kampung Halaman Mao Dun', 'Jalan Mao Dun', dan 'Bekas Tempat Tinggal Mao Dun'.

Tokoh yang dikenang tidak hanya dari era Cina modern. Di Wuzhen juga berdiri satu paviliun untuk mengenang kisah dari Dinasti Tang (618-907) tentang dua orang bernama Lu. Paviliun tersebut dibangun Lu Tong yang menyelamatkan Lu Yu, seorang ahli teh, yang keracunan ketika mengunjungi Wuzhen. Sebagai balas jasa, Lu Yu mengajarkan Lu Tong cara-cara meracik teh hingga Lu Tong membuka toko teh di paviliun rumahnya. Sebagai penghormatan kepada gurunya, Lu Tong memberikan nama paviliun Fanglu yang berarti paviliun 'pertemuan Lu'.

Selepas bertamasya, wisatawan bisa mampir ke warung-warung makan untuk mencicipi masakan ikan khas Wuzen. Selain ikan, ada juga makanan tradisional lainnya seperti Qing Tuan (bola-bola nasi lengket berwarna hijau dan manis) yang dimakan bersama daging biri-biri yang digoreng sebentar sebelum dimasak dalam kecap. Selepas makan, wisatawan bisa mencuci mulut dengan kue Gusao.

Bagi yang ingin mengunjungi Wuzhen, dapat menumpang bus atau kereta dari Shanghai. Sesampainya di Wuzhen, tersedia fasilitas shuttle bus yang menghubungkan Xizha dan Dongzha. Untuk menikmati kanal, pengunjung bisa menaiki perahu atau menyewanyal Di Xizha, terdapat bus wisata yang bisa dinaiki untuk melihat-lihat sekeliling Xizha dengan murah.

Tertarik untuk mengunjungi Venisia dari Timur ini?

Sumber: Situs travelchinaguide.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun