Mohon tunggu...
IFROH SHULHIYAH
IFROH SHULHIYAH Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Saya seorang ibu rumah tangga memiliki tiga orang anak dengan bacground pendidikan Jurusan Ilmu Gizi, saya menyenangi kuliner dan memilki usaha donat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengetahuan Gizi Pada Siswa

22 Agustus 2024   12:49 Diperbarui: 22 Agustus 2024   12:50 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan siang gratis yang berubah menjadi makan bergizi gratis menjadi konsentrasi presiden terpilih Bapak Prabowo Subianto dan Wakil Presiden terpilih Bapak Gibran Rakabuming Raka dan merupakan suatu program unggulan yang akan dilaksanakan dalam masa pemerintahannya, menjadi fokus utama dan harus dijalankan sebaik-baiknya. Menjelang akhir masa jabatannya Presiden RI Joko Widodo secara resmi mendirikan Badan Gizi Nasional melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 dan juga alokasi Rp71 triliun dalam anggaran RAPBN tahun 2025.

Makan bergizi Gratis yang akan dilaksanakan menjadi kebiasaan yang baik bagi anak usia sekolah dalam mengkonsumsi makanan bergizi. Sikap dan perilaku dalam memilih makanan dan kebiasaan makanan anak usia sekolah dan selanjutnya akan berpengaruh pada keadaan gizi individu yang bersangkutan. 

Makanan yang disajikan dari program makan bergizi gratis diharapkan menjadi pilihan makanan dan kesukaan anak usia sekolah. Tidak semua anak-anak usia sekolah memiliki kesamaan jenis makanan, maka akan menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam   memberikan edukasi tentang makanan bergizi yang disajikan dalam program makan bergizi gratis ini.

Anak pada usia sekolah sedang dalam masa perkembangan dimana mereka sedang dibina untuk mandiri, berperilaku menyesuaikan dengan lingkungan, peningkatan berbagai kemampuan dan berbagai perkembangan lain yang membutuhkan fisik yang sehat, maka perlu ditunjang oleh keadaan gizi yang baik untuk tumbuh kembang yang optimal. 

Anak-anak pada usia sekolah merupakan periode yang sangat menentukan kualitas manusia pada masa dewasa. Pertumbuhan anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang tepat. Dalam masa pertumbuhan tersebut pemberian nutrisi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna.

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan program makan bergizi gratis adalah pegetahuan pangan dan gizi. Pengetahuan gizi pada anak dinilai menjadi sangat penting dalam konsumsi makanan dan status gizi. Pengetahuan gizi berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan dan kebiasaan makanan. 

Pengetahuan gizi yang baik diharapkan mempengaruhi konsumsi makanan yang baik sehingga dapat menuju perbaikan status gizi. Kurang cukupnya pengetahuan tentang gizi dan kesalahan dalam memilih makanan akan berpengaruh terhadap status gizi, bahkan akan menjadi penolakan penerimaan makanan bergizi gratis dari pemerintah kepada anak usia sekolah. Variasi makanan diluar sekolah cukup banyak pilihan baik dari bentuk sajian dan rasa, namun kandungan makan belum tentu memenuhin unsur makan yang bergizi.

Penelitian yang dilakukan La Ode (2012) mengenai pengetahuan gizi pada siswa SD Inpres 2 Pannampu Makassar yaitu 46,3% masuk dalam kategori cukup dan 53,7% termasuk dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan masih kurangnya informasi tentang gizi yang didapat dari sekolah dan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu pengetahuan gizi pada anak sangat berpengaruh terhadap pemilihan makanan jajanan mereka. 

Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut (Notoatmojo, 2003).

Pengetahuan tentang gizi adalah kepandaian dalam mengenal dan memilih makanan  yang mengandung sumber zat-zat gizi baik zat gizi makro maupun mikro. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengetahuan dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan "What", misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya.

Pengetahuan secara perorangan maupun bersama ternyata langsung dalam dua bentuk dasar yang sulit ditentukan mana kiranya yang paling "asli" atau mana yang pailing berharga dan yang paling manusiawi. Bentuk satu adalah mengetahui saja dan untuk menikmati pengetahuan itu demi memuaskan hati manusia (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi, sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat. Tingkat pengetahuan gizi seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya akan berpengaruh pada keadaan gizi yang bersangkutan.

Pengetahuan gizi yang tidak memadai, kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik, serta pengertian yang kurang tentang kontribusi gizi dari berbagai jenis makanan akan menimbulkan masalah kecerdasan dan produktifitas. 

Peningkatan pengetahuan gizi bisa dilakukan dengan program pendidikan gizi yang dilakukan oleh pemerintah. Program pendidikan gizi dapat memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku anak terhadap kebiasaan makannya. Menurut (Almatsier, 2002). Suatu hal yang meyakinkan tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan:

  • Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan.
  • Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya mampu menyediakan zta gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh yang optimal.
  • Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat belajar menggunakan pangan dengan baik bagi perbaikan gizi.

Pemberian pengetahuan dan pemahaman tentang makan bergizi kepada para siswa disekolah harus menjadi bagian kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam program makan bergizi gratis. Sumber daya manusia dalam memberikan pengetahuan tentang makan bergizi harus dipersiapkan melalui dunia pendidikan, bahkan bisa menjadi bahan pelajaran atau materi pembelajaran di setiap jenjang pendidikan. Sehingga tujuan mulia dari program pemerintah, menjadi berhasil dengan memberikan kesadaran bagi kita semua untuk bersikap dan berperilaku dalam memilih makanan dan kebiasaan makanan yang begizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun