Mohon tunggu...
Ifka Nadia Nur Afiyati Syahro
Ifka Nadia Nur Afiyati Syahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Malang

doing the best

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Manik-manik Kembali Nge-Tren, Ladang Cuan bagi Masyarakat

18 Oktober 2023   02:16 Diperbarui: 18 Oktober 2023   03:26 1628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.istockphoto.com/id/foto/wanita-membuat-gelang-manik-manik-dengan-tangannya-gm517872962-89707333 

Manik-manik bukanlah hal yang asing di telinga masyarakat. Pernah melejit di tahun 90-an, kini manik-manik menjadi aksesoris yang kembali diminati. Berbagai bentuk dapat dibuat dari bahan manik-manik, seprti kalung, gelang, cincin, sampai yang terbaru adalah tas.

Jika dulu peminat terbesar manik-manik adalah dari kalangan anak-anak, zaman sekarang manik-manik mulai menjangkau semua kalangan hingga usia dewasa. Motif dan warna yang tidak tua termakan usia menjadi salah satu alasan kerajinan ini memiliki banyak peminat.

Seiring perkembangan zaman, manik-manik menjadi salah satu inovasi dan kreativitas peluang bisnis bagi masyarakat. Meskipun telah menjadi tren dimana-mana, namun bentuk dan tampilan aksesoris manik-manik tidak akan sama persis karena dibuat secara handmade.

Hal ini dikatakan oleh owner dari aksesoris manik-manik di Medan Moona Monroe, Elvi Syahdani yang memulai bisnisnya sejak tahun 2020. Elvi yang saat itu baru menyelesaikan studinya, memulai usaha bisnis tas, cincin, gelang dan kalung yang berbahan dasar manik-manik. Awal pandemi, ia menjual konektor masker berbahan dasar manik-manik dan memperoleh keuntungan besar.

"Jadi tahun 2020 itu kan awal-awal pandemi, kuliah kebetulan online, terus gak enak di rumah, gabut. Jadi, buatlah dari kerajinan manik-manik ini. Eh, kok banyak yang mau. Kebetulan kan kemarin konektor, strapmask, kita kan wajib pakai masker. Nah, orang-orang pada request ini segala macem modelnya. Jadi teruslah sampai sekarang. Ada banyak perbaruan, cincin, gelang, bahkan sampai tas, kalung semua ada." Ujar Elvi saat di wawancara di kanal YouTube Efarina Televisi.

Selain Elvi, ada juga Aily yang merealisasikan Iphone 11 Pro-nya lewat bisnis manik-manik. Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini memulai bisnisnya sejak April 2023, karena melihat manik-manik yang sedang hype sehingga menjualnya di kalangan sesama mahasiswa. Melalui bisnis ini, Aily dapat meraih untung hingga Rp 15 juta per bulan dengan modal 10 persen dari keuntungan yang didapatkan.

"Jadi ceritanya pertengahan bulan April, gue mulai jualan manik-manik ditemen-temen sekelas kampus gue. Nah, karena saat itu manik-manik lagi hits banget, gue ngerasa kaya oh ini bisa jadi ladang cuan gue. Gue bikin target, jadi per satu harinya gue bisa buat cincin 100 sampai 120 biji dengan harga Rp 4.000 sampai Rp 6.000. Finally, dalam waktu satu bulan, gue bisa dapetin hp ini (Iphone 11 Pro) dengan hasil jerih payah gue sendiri." Ungkap Aily pada akun TikToknya @ailyyyy9.

Hal yang sama dirasakan oleh Fitri, seorang ibu sekaligus mahasiswa di salah satu universitas di Bandung. Peran ganda tersebut tidak lantas membuat Fitri membatasi minatnya untuk berbisnis. Ia memiliki toko yang menjual berbagai jenis barang, seperti baju, kerudung, dan aksesoris-aksesoris lainnya.

Baru-baru ini, Fitri memulai bisnis yang sedang viral yaitu manik-manik. Ia menjual cincin dan gelang dengan range harga Rp 3.000 hingga Rp 8.000. Meskipun tergolong sebagai pemula, namun produk manik-maniknya telah memiliki banyak peminat.

"Awalnya tuh aku iseng-iseng scroll TikTok, apa yang lagi viral. Aku nemu banyak yang fyp tentang jualan cincin manik sama gelangnya. Aku mulai beli bahan dan bikin. Alhamdulillah banyak yang pesan, yang best seller itu yang ada bunganya. Aku bikin seharian itu 16 pcs untuk gelang dan cincinnya, maklum masih pemula." Jelas Fitri pada akun Tiktoknya @fitriolshopkarangnunggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun