"Memasak bersama pasangan akan membangun hubungan yang lebih harmonis dan akan menghasilkan cita rasa masakan yang lebih nikmat"
Di era millenial sekarang ini kita selalu dituntut untuk mengambil suatu tindakan serba cepat, praktis dan bahkan serba instan. Terkadang proses dan hubungan antara satu dengan yang lainnya menjadi prioritas yang dinomorduakan atau bahkan menjadi hal yang tidak terlalu dipentingkan lagi.
Demikian pula yang terjadi di kalangan anak-anak muda millenial saat ini, mereka menganggap cara-cara instan menjadi lebih praktis dan mudah bagi mereka.
Dalam hal memilih makananpun misalnya, saat ini mengalami banyak sekali perubahan dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Makanan junk food atau fast food yang serba instan menjadi pilihan yang sangat digemari oleh anak-anak muda sekarang dan mereka jarang sekali memperhatikan bagaimana efek samping yang akan ditimbulkan di kemudian hari.
Ketidakpedulian mereka terhadap proses pengolahan makanan atau kandungan apa saja yang terdapat dalam makanan tersebut menjadikan hal yang sangat merugikan bagi mereka sendiri.
Dampak kepada kesehatan baik yang akan berakibat pada terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan (overweight) atau yang dapat menimbulkan penyakit-penyakit degeneratif lainnya yang akan mempengaruhi perubahan pada sel-sel tubuh yang pada akhirnya akan mempengaruhi fungsi organ secara menyeluruh.
Banyaknya kedai-kedai makanan di pinggir jalan atau food street dan banyaknya rumah makan serta restoran yang menyediakan makanan cepat saji yang berasal dari franchise dalam dan luar negeri serta proses pembelian yang diciptakan sangat praktis dengan hanya menggunakan aplikasi pesan antar lewat gadget sangat memudahkan anak-anak muda untuk membeli makanan mereka.
Sedikit sekali yang tertarik untuk mengolah masakan sendiri mulai dari menyiapkan bahan dan bumbu-bumbunya hingga proses memasaknya di dapur sendiri.
Sehingga, banyak terutama pasangan muda sekarang ini yang tidak mengerti bagaimana cara memasak makanan untuk dikonsumsi mereka, apalagi pasangan muda yang tinggal di perkotaan yang mana kedua-duanya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehari-hari sehingga lebih praktis untuk membeli makanan di luar atau membeli lewat catering dibandingkan masak sendiri di rumah.
Jika hanya salah satu dari pasangan tersebut saja yang bekerja di luar, maka pasangan yang di rumah sebenarnya bisa saja menyiapkan masakan untuk makan malam bersama dengan keluarga, misalnya.
Atau jika keduanya harus sibuk bekerja hingga sore atau bahkan malam hari maka kegiatan memasak bisa dilakukan pada hari-hari libur seperti pada hari Sabtu atau Minggu dimana kedua-duanya berada di rumah. Sediakanlah waktu mungkin hanya sekitar 2 jam saja pada hari-hari libur tersebut untuk kegiatan memasak di rumah secara bersama-sama.
Saya ingin berbagi tips terutama kepada para pasangan muda bagaimana cara memasak sendiri masakan yang sangat simpel tetapi memiliki rasa yang enak. Intinya adalah saya ingin memberikan pesan bahwa memasak itu mudah dan sangat menyenangkan apalagi kalau dilakukan secara berdua.
Pertama, tentukan makanan apa yang menjadi kesukaan pasangan tersebut, apakah berbahan sayuran, ikan atau jenis makanan laut lainnya atau daging ayam, sapi dan lain-lainnya.
Setelah menentukan bahan utamanya barulah kemudian menentukan proses pengolahannya, apakah mau digoreng, ditumis, dioven, dibuat soup, di-steak dan lain-lainnya. Kemudian kapan ingin dimasak dan dimakan?
Alat-alat untuk memasaknyapun harus juga disiapkan seperti wajan, sutil penggorengan, panci, pisau dapur, talenan, cobek dan ulekan dan bumbu-bumbu masakan seperti bawang merah, bawang putih, cabe, garam, gula, kecap, saos tomat, saos cabe dan bumbu-bumbu penyedap lainnya.
Memasak dengan pasangan, selain kita dapat memahami keinginan pasangan kita, juga akan timbul rasa chemistry yang kuat karena ikatan kerjasama untuk saling membantu akan menumbuhkan hubungan yang lebih harmonis apalagi pada saat memasak tersebut disertai dengan selingan candaan satu sama lainnya.
Sehingga hasil dari masakan yang dimasak berdua akan menghasilkan cita rasa yang nikmat karena tidak mungkin ada yang berani protes atau komplain jika masakan yang dimasak tersebut sekalipun kurang enak karena dikerjakan berdua yang menjadi karya bersama.
Untuk tahap awal, carilah resep masakan yang simpel untuk dimasak. Saat ini banyak sekali resep-resep masakan yang bisa didapatkan lewat internet, buku-buku masakan atau video-video tutorial memasak.
Jadi kalau dikatakan memasak itu sulit karena ketidaktahuannya maka hal tersebut tidaklah benar karena banyak sekali referensi yang bisa kita dapatkan dimanapun. Tinggal keinginan kita saja untuk mengerjakannya.
Jika saya tidak pergi ke kantor misalnya pada hari Sabtu atau Minggu, biasanya saya menyempatkan diri bersama istri untuk pergi ke pasar berbelanja untuk bahan-bahan yang akan dimasak.
Kemudian sesampainya di rumah kami berdua saling membantu untuk mengerjakannya mulai dari persiapan untuk membersihkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk memasak tersebut hingga kepada proses memasaknya. Sehingga resep masakan dan proses memasaknyapun kita bisa saling mengetahuinya. Ini yang dinamakan kerjasama yang kompak.
kuliner mengenai resep masakan yang menjadi menu kesukaan di keluarga kami.
Pada tulisan saya berikutnya, saya nanti akan berbagi kepada para pasangan muda atau kepada siapa saja yang tertarik terhadapDi samping itu saya juga akan memberikan link video bagaimana cara memasaknya step by step sehingga akan memudahkan untuk mengikutinya khususnya bagi pasangan muda yang baru memulai kegiatan memasak di dapur sendiri.
Silahkan nanti untuk terus mengikuti tulisan atau artikel saya berikutnya di Kompasiana, mengenai resep masakan dan tips cara memasak yang mudah tapi enak. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H