Mohon tunggu...
Iffat Mochtar
Iffat Mochtar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Profesional - Wiraswasta

Country Manager di sebuah Perusahaan Swasta Asing yang bergerak di sektor Pertambangan. Berdomisili di kota minyak Balikpapan, Kalimantan Timur. Memiliki banyak ketertarikan di bidang marketing, traveling, kuliner, membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menjelajah Negeri Genghis Khan

23 Oktober 2020   07:42 Diperbarui: 12 November 2020   06:53 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Jalan Tanah Tanpa Petunjuk Arah

Sesekali kami bisa melihat rumah khas asli penduduk Mongolia yang tinggal di gurun yang dinamakan rumah Ger, mereka dikenal dengan cara hidup Nomaden atau sering berpindah-pindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya tergantung dengan kondisi alam yang mereka tinggali. 

Kami sempat berhenti sesaat untuk melihat langsung seperti apa rumah Ger tersebut. Penghuni rumah sangat ramah menerima kami dan bahkan mereka menyuguhkan permen untuk kami. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan bagi kami.

Setelah itu kami terus melanjutkan perjalanan dan kadang-kadang berhenti untuk mengisi bahan bakar dan juga untuk makan yang sudah kami bawa dari Ulaanbaatar untuk bekal kami di jalan. Stasiun pengisian bahan bakar dari satu stasiun ke stasiun lainnya jaraknya cukup jauh sehingga kita harus mengisi full tank agar tidak kehabisan bahan bakar di jalan karena perjalanan yang cukup jauh.

Kejadian yang cukup lucu dan juga tidak kami prediksi sebelumnya, di tengah perjalanan kami harus berhenti untuk buang air kecil di padang gurun tersebut karena sangat jauh dari pemukiman penduduk. Angin berhembus sangat kencang saat itu sehingga pada saat berdiri buang air kecil, airnya bisa terbang mengenai teman yang berdiri di samping dan menjadi bahan sumpah serapah sekaligus bahan tertawaan kami di sepanjang jalan. 

Hal aneh yang kami temui juga di sana adalah dengan tanpa sengaja saya melihat ada batu yang tidak terlalu besar hanya seukuran jempol kaki dan tentu saja itu menarik hasrat saya untuk memungutnya. Ketika pada saat dipegang batu tersebut terasa hangat dan agak berat seperti besi berbeda dengan batu-batu lainnya yang terasa dingin dan ringan saja.

Dokpri. Batu Meteorit Ditemukan Di Gurun Gobi
Dokpri. Batu Meteorit Ditemukan Di Gurun Gobi

Menurut driver kami yang orang Mongolia itu, dia mengatakan bahwa batu tersebut adalah batu meteorit yang jatuh ke bumi sambil dia memperagakan tangannya menunjuk ke arah langit dan menjatuhkannya ke bumi dan hal itu katanya seringkali terjadi, mungkin dikarenakan gaya gravitasi bumi di gurun Gobi cukup besar dibandingkan daerah lainnya seperti halnya di ekuator. 

Namun alasan ini pun belum tentu benar adanya karena saya sendiri tidak terlalu memahami teori gravitasi Newton yang pernah dipelajari di pelajaran Fisika pada saat masih di bangku sekolah dulu.

Saya sebetulnya sangat tertarik untuk mengambilnya untuk dibawa pulang tetapi kami dicegah oleh Daegi karena menurut dia nanti kemungkinan akan timbul masalah di bandara pada saat pemeriksaan atau biasanya menurut orang-orang Mongolia jika mengambil sesuatu di gurun Gobi maka akan timbul sakit hingga barang yang diambil dikembalikan ke tempat asalnya, ini tentu saja cukup menakutkan buat saya untuk mengambilnya walaupun mungkin itu hanya cerita bohong belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun