Kami memanfaat waktu yang cukup lama tersebut untuk berfoto-foto ria di patung-patung Genghis Khaan dan patung kuda yang banyak kami temui di dalam bandara. Entah kenapa mereka begitu bangga dan sangat menghormati pemimpin mereka Genghis Khaan dan juga patung kuda sehingga patung-patungnya ada dimana-mana.
Kami menggunakan pesawat yang sama yang membawa kami ke Mongolia beberapa hari sebelumnya yaitu Mongolian Air. Perjalanan udara memakan waktu sekitar 3 jam 40 menit untuk tiba di bandara Incheon Korea Selatan.Â
Di atas ketinggian sekitar 30,000 kaki saya masih bisa melihat baling-baling raksasa yang berjejer dipasang di sepanjang perbatasan China dan Mongolia.Â
Baling-baling raksasa tersebut dipasang oleh Pemerintah China sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang menjadi sumber energi bagi penduduk China yang tinggal di Inner Mongolia yang merupakan bagian dari otoritas China. Teknologi membedakan kedua negara tersebut walaupun sama-sama tinggal di padang gurun Gobi.
Kami hanya transit sekitar 2 jam saja di Incheon Airport selanjutnya kami harus terbang kembali ke Jakarta menggunakan pesawat Korean Air dan tiba malam harinya.
Inilah perjalanan saya yang sangat mengesankan karena sangat berbeda dengan perjalanan-perjalanan sebelumnya. Semoga suatu saat bisa ada kesempatan lagi untuk berpetualang ke suatu tempat yang tidak kalah mengasyikan.
This is a wonderful trip.... See you again on my next trip!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H