Gambaran Umum Mengenai Media Baru
Keseharian masyarakat masa kini tidak terlepas dari usaha untuk mengabadikan setiap momen berharga, tentunya dengan berbagai alasan. Kecanggihan teknologi seperti saat ini setidaknya sudah dirasakan banyak orang, salah satunya adalah videografi. Istilah seperti ini sudah tidak asing lagi dan apakah maksudnya ? dapat dipahami sebagai perekaman gambar secara elektronik, yang melibatkan pada pengeditan agar nantinya dapat memberikan suatu kesan keindahan.
Hadirnya media baru seperti ini, memberikan perubahan drastis mengenai upaya untuk mendokumentasikan hal penting sehingga kelak bisa dikenang kembali di masa depan. Selain itu hadirnya teknologi semacam ini memiliki sebuah keunggulan dan kelemahan. Adapun kelebihnya seperti : Â meningkatkan promosi, biaya produksi video yang terjangkau, dan mudah diakses melalui berbagai perangkat.
Disatu sisi terdapat sejumlah kekurangan yang perlu diketahui : rentan akan pelanggaran privasi, meningkatkan ketergantungan terhadap perkembangan teknologi, dan keterbatasan regulasi. Dari kedua hal tadi menunjukan bahwasanya kemajuan terhadap perkembangan media tidak dapat terhindar dari efektifitas maupun segala hambatanya, bisa dinetralisir melalui lembaga atau perorangan dengan kemampuan menempatkan fungsi teknologi sesuai kebutuhan pasar.
Kisah Ejekan Gus Miftah ke Seorang Pedagang Es Teh
Perihal tentang pembahasan ini, berhubungan erat dengan kasus verbal yang dimunculkan oleh seorang pendakwah bernama Gus Miftah terhadap seorang penjual Es Teh Keliling yang bernama Pak Sunhaji. Melalui penelusuran di linimasa, diketahui pria tersebut saat ini tinggal di Grabag, Magelang. Ia diketahui baru setahun berjualan Es Teh. Hal itu terungkap setelah Sunhaji dikunjungi ke tempat kediamanya oleh seorang pengguna Instagram dengan username @sandaljepitanbareng.
Dirinya memutuskan berjualan Es Teh karena ia mengalami cedera saat bekerja sebagai seorang penjual kayu, merupakan salah satu orang yang berusaha menghidupi keluarganya dengan penuh rasa tanggung jawab. Memiliki dua anak yang masih sekolah di jenjang SD dan SMP. Terdapat sebuah cerita yang cukup ramai diperbincangkan, sehingga tersebar ke berbagai media online. Di tengah acara, Miftah dikejutkan dengan kedatangan seorang penjual es teh yang mendekat ke area panggung. Jamaah yang hadir kompak berteriak untuk meminta Miftah melarisi dagangan penjual es teh itu.
Setelahnya, Miftah bertanya ke penjual itu, lantas melontarkan guyonan yang dianggap mengolok-olok dan mem-bully. Â
"Es tehmu jik akeh, ra (Es teh anda masih banyak, tidak ?) Masih ? Yo, kono didol g*bl*k (Ya sana dijual, g*bl*k)" Â ujar Miftah yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu.
"Dolen disik, ngko nek rung payu, yo, wis, takdir. Ngono lho  (Jualin dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir gitu lho)", tambah pesanya pada penjual es teh itu dihadapan para jamaahnya, seorang yang bernama lengkap Maulana Habiburrahman itu.
Celotehan tersebut disahuti oleh gelak tawa jemaah dan sejumlah orang disekitarnya. Namun tanggapan berbeda terjadi di dunia- maya. Kebanyakan warganet menaruh simpati kepada sosok penjula es teh itu, serta memberikan penilaian kalau candaan Miftah telah melewati batas kewajaran.
Berita ini menyebar dengan cepat, sehingga menimbulkan sebuah kehebohan. Terdapat sejumlah pandangan negatif dari masyarakat kepada seorang pendakwah yang belum mencerminkan adab terhadap seorang pedagang. Kedua belah pihak telah saling memaafkan dan penjual tadi seketika berubah nasibnya menjadi lebih baik. Banyak warganet yang menaruh simpati, bahkan sukarela untuk mengirimkan donasi pada Sunhaji.
Beberapa waktu setelah kabar ini menjadi viral, Miftah sudah meminta maaf secara terbuka. Miftah mengatakan ia juga sudah mendatangi kediaman Sunhaji dan mengaku khilaf saat mengutarakan candaan yang sifatnya mengolok-olok itu.
"Saya memang sering bercanda dengan siapapun, maka untuk itu atas lelucon tersebut maka dengan ini saya memohon maaf yang sebesar-besarnya dan berbicara pada Pak Sunhaji secara langsung dan mudah-mudahan dibukakan pintu maaf bagi saya" terang Gus Miftah dalam video.
"Saya meminta maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu dengan candaan saya. Yang dinilai oleh masyarakat mungkin berlebihan. Ini merupakan instrospeksi untuk saya, agar lebih berhati-hati berbicara di depan publik dan masyarakat" tambahnya.
Tanggapan Ahli Videografi Mengenai Berita Gus Miftah
Sejumlah ahli dibidang videografi seperti Akhmad Faim dalam akun Instagramnya @faim_achmad mengatakan "Petugas yang duduk di tempat operator switcher livecam punya peran penting saat mengarahkan kamera ke arah Gus Miftah, dilanjutkan dengan kamera dua yang menyorot ekspresi penjual es teh terlihat sedang menghela nafas tanpa senyum menjadi sebuah bukti bahwa warganet turut merasakan sakit yang sama. Sehingga ini menjadi sebuah bukti nyata, akan pentingnya menjunjung tinggi rasa kesopanan" ungkapnya pada tanggal 7 Desember 2024.
Fenomena ini membuat geram dunia maya sekaligus menjadi pelajaran berharga, sebagai seorang tokoh publik harus bisa menjadi contoh bagi para pengikutnya agar tidak merendahkan profesi apapun selama pekerjaanya tidak merugikan orang lain. Video yang beredar akan menjadi jejak digital dan sangat sulit untuk dihilangkan, jadi mari berfikir serta bertindak dengan bijak.
Referensi
Akhmad Faim. "Tuhan Merubah Nasib Melalui Jari Videographer". Instagram, https://www.instagram.com/reel/DDPsAAUTz4O/?igsh=MXFxczl5c2NmNXM5ag. Diakses pada 15 Desember 2024, Pukul 10:39 WIB.
Rani Maulidah. "Videografi : Pengertian, Macam, dan Tekniknya". Kumparan, https://kumparan.com/rani-maulidah/videografi-pengertian-macam-dan-tekniknya- 20xuMbxCNFd. Diakses pada 15 Desember 2024, Pukul 10:42 WIB.
Dicky Setyawan. "Siapa Penjual Es Teh Viral di Acara Gus Miftah ? Ini Sososknya". Tirto.id, https://tirto.id/siapa-penjual-es-teh-viral-yang-diejek-gus-miftah-g6qF. Diakses pada 30 Desember 2024, Pukul 01:13 WIB.
Chris Drew (PhD) "21 Adavantages & Disadvantages Of New Media". Helpful Professor.com, https://helpfulprofessor.com/new-media-advantages-and-disadvantages/. Diakses pada 30 Desember 2024, Pukul 01:20 WIB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H