Kenakalan remaja merupakan hal yang melanggar norma,aturan, atau hukum dalam masyarakat. Kenakalan remaja juga dapat digambarkan sebagai kegagalan dalam pemenuhan tugas dalam perkembangan. Remaja banyak gagal dalam mengontrol diri yang sudah dimiliki remajalain seusianya. Kenalakan remaja di Indonesia seolah seperti tak terbendung lagi, karena hampir setiap harinya ada saja kenakalan yang disebabkan oleh remaja yang masih bersekolah maupun yang sudah berhenti sekolah. Sehingga sangat penting sekali kita sebagai orangtua untuk menjaga kesehatan mental anak dan dapat menjauhkan anak dari hal-hal tersebut. Kenakalan remaja juga memberikan dampak negatif dimasa yang akan datang. Dimulai dari masalah hukum, gangguan pendidikan, hubungan sosial yang terpengaruh, kesehatan mental dan fisik, peluang pekerjaan yang akan terbatas, dan lain sebagainnya.
      Kesehatan Mental sering sekali terdengar pada kalangan remaja di masa kini. Namun hal ini sepertinya sudah menjadi trend dikalangan remaja khususnya remaja di Indonesia. Gangguan mental dapat mengubah cara manusia dalam berfikir dan membuat pilihan, sehingga memicu keinginan untuk menyakiti diri sendiri. Mempromosikan kesehatan mental juga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental yang stabil bagi remaja. Beberapa cara untuk mempromosikan kesehatan mental remaja adalah, 1). Tunjukan cinta dan kasih sayang, dan perhatian terhadap anak remaja kita, 2). Tunjukan bahwa kita mendukung dan tertarik dengan apa yang terjadi dikehidupan anak kita, 3). Menghabiskan waktu bersama dengan anak sehingga si anak merasa selalu ditemani, dan 4). Hargai pendapat anak sehingga dia merasa didengarkan (Savietri, 2022).
      Upaya lain yang harus dilakukan agar anak remaja masa kini memiliki kesehatan mental yang stabil, yaitu keseimbangannya peran orang tua dalam keluarga tersebut, sehingga perkembangan anak dapat diawasi dan sebagai orang tua dapat mengetahui kesalahan dalam masa perkembangan anak. Kenakalan Remaja seperti yang sudah kita ketahui secara umum yaitu tawuran, bolos sekolah, melakukan pemberontakan, menggunakan obat-obatan terlarang, meminum-minuman keras dan hal-hal lainnya, dan semua hal itu dapat kita cegah dengan sikap yang sudah dipaparkan diatas.
      Penulis Indonesia banyak menggambarkan sekolah sebagai tempat kenakalan remaja dan hal-hal fiksi lainnya. Padahal peran sekolah yang sebenarnya adalah untuk mencari dan mendapatkan ilmu, sehingga kita dapat menata masa depan dengan terstruktur dan lebih baik lagi. Akan tetapi, setiap penulis  dalam sebuah karyanya pasti ada maksud dan hal tertentu untuk dijadikan pelajaran atau menyampaikan pesan moral kepada para pembaca agar pembaca juga mendapat gambaran apa yang akan terjadi jika kita melakukan hal-hal di luar kapasitas seorang pelajar atau remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H