Kebanyakan Ga Enakan Bikin Orang Seennak-enaknya
Ga enakan adalah istilah dalam bahasa Indonesia yang menggambarkan perasaan tidak nyaman atau enggan untuk menolak, menentang, atau mengecewakan orang lain, meskipun hal tersebut mungkin merugikan diri sendiri. Biasanya, sikap ini muncul karena seseorang terlalu memikirkan perasaan orang lain atau takut dianggap tidak sopan, tidak peduli, atau egois.
Orang yang ga enakan cenderung sulit berkata "tidak," bahkan dalam situasi yang membuat mereka kewalahan, karena lebih mengutamakan menjaga hubungan atau harmoni sosial dibanding kebutuhan pribadi. Meskipun niatnya baik, kebiasaan ini sering kali membuka peluang bagi orang lain untuk memanfaatkan, serta dapat menyebabkan tekanan emosional dan kelelahan bagi diri sendiri.
Sikap ga enakan sering kali muncul dari berbagai faktor seperti pola asuh yang menekankan kepatuhan, ketakutan untuk mengecewakan orang lain, dan kebutuhan akan penerimaan sosial. Banyak orang merasa sulit menolak permintaan atau menyuarakan pendapat karena khawatir dianggap tidak peduli atau tidak sopan. Selain itu, pengalaman buruk dalam menghadapi konflik atau tuntutan budaya kolektivisme yang mementingkan kepentingan bersama juga memperkuat kecenderungan ini. Akibatnya, mereka cenderung mengorbankan kenyamanan pribadi demi menjaga harmoni sosial, yang pada akhirnya dapat merugikan diri sendiri jika tidak dikendalikan dengan baik.Â
Sikap ga enakan yang berlebihan dapat berpengaruh negatif terhadap psikologi seseorang, seperti menyebabkan stres, kecemasan, dan kelelahan emosional. Seseorang yang terus mengutamakan kepentingan orang lain cenderung merasa cemas akan penilaian orang lain, sehingga sulit menetapkan batasan yang sehat. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan hidup dan penurunan rasa percaya diri, yang berpengaruh pada kesejahteraan mental. Tanpa pengelolaan yang baik, sikap ini dapat membuat seseorang merasa terjebak dalam hubungan yang merugikan secara emosional.
Penelitian menunjukkan bahwa mengutamakan kebahagiaan diri sendiri dapat meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan individu. Sebuah artikel di GenSINDO membahas studi yang mengungkap bahwa responden merasa bahagia ketika memprioritaskan diri sendiri maupun orang lain, namun keseimbangan antara keduanya adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan optimal. Â Selain itu, artikel di Kumparan membahas fenomena "Good Girl Syndrome," di mana individu yang selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain cenderung mengabaikan kesejahteraan diri sendiri, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kebahagiaan pribadi. Â Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan pribadi dan membantu orang lain guna mencapai kebahagiaan yang lebih besar. Di dunia yang penuh dengan interaksi sosial, sering kali kita dihadapkan pada situasi di mana harus memilih antara bersikap tegas atau "ga enakan". Meskipun bersikap baik dan menjaga perasaan orang lain adalah hal yang positif, namun terlalu sering mengorbankan diri sendiri bisa membuat kita menjadi sasaran empuk bagi mereka yang kurang menghargai.Â
Â
Mengapa Kita Sering Ga Enakan?
Sikap "ga enakan" biasanya berasal dari niat baik untuk menghindari konflik dan membuat orang lain merasa nyaman. Namun, ketika kebiasaan ini terus-menerus diterapkan, kita bisa kehilangan batasan pribadi dan membiarkan orang lain mengambil keuntungan.