Mohon tunggu...
Ifa Isnaini
Ifa Isnaini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia Indonesia dari Perspektif yang Beragam

13 Desember 2022   18:49 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:11 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi proses "menuntun" berhubungan dengan kodrat alam yakni lingkungan di mana anak berada dan kodrat zaman berkaitan dengan perkembangan dan perubahan yang dijumpai anak seperti saat ini. Bahwa pendidikan menekankan kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21 maka dalam mendidik anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan tuntutan zaman agar selaras dengan kebutuhan anak.

Dalam menyesuaikan kodrat alam dan kodrat zaman seyogyanya dibarengi dengan penanaman budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran dan tubuh anak agar dapat mencapai kesempurnaan hidup, yaitu kehidupan dan penghidupan anak dapat selaras dengan dunianya (Taman Siswa dalam Mudana, 2019). Penerapan nilai-nilai budi pekerti yang baik, utamanya berada di lingkungan keluarga. Keluarga menjadi tempat bersemainya pendidikan yang sempurna bagi anak untuk mempersiapkan hidup bermasyarakat.

Lingkungan masyarakat pun turut memengaruhi perkembangan jiwa seorang anak. Apalagi pada anak yang masih mengenyam Pendidikan, tentu sekolah memegang peranan penting dalam pembentukan pribadi anak khususnya perkembangan kognitif.

Dengan demikian, dalam memprioritaskan pendidikan berdasar nilai-nilai budaya bangsa untuk mewujudkan daya saing dan karakter bangsa diperlukan upaya kesadaran bersama dalam mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan pemahaman atas realitas melalui indigenisasi. Indigenisasi dalam hal ini ialah penerapan konsep pendidikan yang diusung oleh Ki Hadjar Dewantara yang menghasilkan manusia tangguh dalam kehidupan bermasyarakat, bermoral, tidak menyalahgunakan kewenangan, tidak memanipulasi keuangan, dan tidak melanggar kesusilaan. 

Selain itu, sistem among merupakan sistem yang digalakkan Ki Hadjar Dewantara, dimana sistem tersebut bernafas pada kekeluargaan sehingga setiap pamong atau pemimpin dalam hal ini adalah pendidik diwajibkan bersikap Ing Ngarso Sung Tulodo artinya pendidik berada di depan memberi teladan; Ing Madyo Mangun Karso artinya pendidik selalu berada di tengah dan terus memotivasi, dan Tut Wuri Handayani artinya pendidik selalu mendukung dan mendorong siswa untuk maju.

Sebagaimana penjelasan di atas bahwa konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu konsep yang tepat bagi bangsa Indonesia. Bersumber pada nilai-nilai luhur dan keragaman yang kompleks timbul masyarakat multikultur. Dalam konteks masyarakat Indonesia yang multikultur, pendidikan berperan penting untuk membangun paradigma berpikir, bersikap, dan berperilaku sebagai bangsa Indonesia. Pendidikan adalah proses untuk melestarikan keragaman yang menjadi praksis hidup bersama, saling peduli, mengasihi, menghargai dan bukan saling mengalahkan dalam semangat kompetisi.

Pendidikan dirancang berdasarkan visi spiritualitas kosmik yang menekankan pada nilai-nilai religiusitas. Manusia Indonesia sebagai manusia religius yakni meyakini adanya Tuhan. Sebagai bangsa yang berketuhanan, sistem pendidikan di Indonesia selalu menyelipkan pendidikan agama di dalamnya, hal ini juga sebagai implementasi atas identitas manusia Indonesia jika dilihat dalam prespektif pendidikan. 

Selain itu, perkembangan dan transformasi yang terjadi dalam proses pendidikan merangkum peningkatan kualitas budaya, sosial, dan ekologis. Dengan demikian proses pendidikan selalu berimplikasi pada relasi setiap pribadi dengan sesama dan lingkungan sekitarnya.

 Hemat saya manusia Indonesia dari perspektif yang beragam adalah kekhasan manusia yang terus mengalami transformasi kebaharuan. Kebaharuan disini adalah penerapan sistem pendidikan, kurikulum beserta elemen lainnya yang terus berproses ke arah penyempurnaan. Harapannya dengan mengaplikasikan falsafah Ki Hadjar Dewantara pendidik dan siswa saling bersinergi menciptakan ekosistem lingkungan sekolah yang kondusif, humanis, dan berdasar pada profil belajar siswa. 

Konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengamalkan nilai-nilai kearifan lokal bangsa yang secara tidak langsung menempatkan kita pada posisi untuk tetap melestarikan budaya bangsa melalui sistem pendidikan yang menurut saya lebih konsisten.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun