Mohon tunggu...
Ifa Ilmiah Pramudya
Ifa Ilmiah Pramudya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Penyuluhan Guna Peningkatan SDM dalam Mengatasi Anak Tidak Sekolah dan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Pernikahan Dini

27 Agustus 2024   12:03 Diperbarui: 27 Agustus 2024   12:09 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada program penyuluhan resiko pernikahan dini melibatkan perencanaan yang matang, dalam perencanaan telah ditentukan materi penyuluhan, narasumber, serta metode penyampaian materi yang akan digunakan. Materi yang disusun mencakup faktor pernikahan dini, dampak positif dan negatif. Penyuluhan diselenggarakan di aula MTS Al-Qodiri Jember, yang diikuti oleh kurang lebih 70 siswa-siswi MTS Al-Qodiri. Dalam hal ini, kami memberikan wawasan dan pengetahuan kepada siswa-siswa tentang resiko yang terjadi apabila menikah pada usia dini. Diskusi ini mencakup dampak psikologis, sosial, dan ekonomi dari pernikahan dini, serta memberikan alternatif serta solusi dan edukasi tentang pentingnya Pendidikan dan perencanaan masa depan. Pada program penyuluhan kali ini disampaikan oleh saudari Wilda Kamila mahasiswi dari Universitas IAIN Al-Qodiri Jember. Selama penyuluhan berlangsung peserta tampak antusias dan aktif berpartisipasi dalam diskusi, acara ini menggunakan berbagai metode interaktif, termasuk pemaparan materi Ms. PowerPoint. Setelah pemaparan materi sesi tanya jawab dibuka untuk para siswa, dan dalam sesi ini siswa didorong untuk bertanya dan menyampaikan pendapat terkait isu pernikahan dini. Sesi ini menjadi momen penting untuk melibatkan siswa secara aktif, sekaligus memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pernikahan dini. Dan kami memberikan jawaban yang edukatif dan mendukung supaya siswa tetap fokus pada Pendidikan dan pengembangan diri.

Dalam peningkatan sumber ketahanan pangan, kami mahasiswa melakukan penanaman 600 bibit cabai dan terong, yang dimulai dari mempersiapkan tempat menanam yang berupa polybag. Setelah itu tanah diolah dengan cara mencampurkan tanah dengan pupuk organik yang dilakukan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Pemilihan bibit cabai dan terong dengan kualitas unggul (super) menjadi kunci keberhasilan dalam proses penanaman. Setelah semua disiapkan langkah selanjutnya adalah menanamnya di tempat yang telah disediakan, pada penanaman dilakukan pada sore hari untuk menghindari panasnya terik matahari, lalu bibit disiram dengan air secukupnya. Selanjutnya rutinitas perawatan yang dilakukan mengenai penyiraman pada pagi hari dan sore hari secara teratur, lalu melakukan pemupukan sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur dan baik

Pada pelaksanaan penyuluhan pernikahan dini membantu siswa-siswi MTS Al-Qodiri memahami bahwa pernikahan seharusnya dilakukan setelah siap secara mental dan fisik. Penyuluhan ini juga dapat membantu siswa-siswi MTS Al-Qodiri memahami bahwa pernikahan dini dapat memiliki dampak negatif baik di segi kesehatan dan psikologis. Kegiatan sosialisasi terkait dengan pernikahan dini yang dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2024 yang bertempat di MTS Al-Qodiri dan dihadiri oleh siswa - siswi Kelas 8 MTS Al-Qodiri, beserta para guru dan tenaga pendidik. Pada kegiatan penyuluhan ini Wilda Kamila sebagai narasumber dalam acara penyuluhan yang menyampaikan materi tentang pernikahan dini yang meliputi berbagi poin-poin penting seperti faktor yang mempengaruhi pernikahan dini yang meliputi faktor ekonomi, pendidikan, orang tua, media masa dan internet, biologis, hamil di luar nikah dan menjelaskan dampak negatif dari pernikahan dini, serta memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan dan perencanaan masa depan. Adapun tujuan dilakukannya penyuluhan ini yaitu untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada remaja terkait dengan pernikahan dini agar nantinya mereka dapat lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait masa depan mereka dan agar mereka fokus pada pengembangan diri dan pendidikan agar bisa meraih cita-cita yang diinginkan

Kegiatan evaluasi materi atau tanya jawab dilakukan setelah selesai pemaparan materi oleh Mahasiswa KKN dan siswa-siswi MTS. Tanya jawab mengenai evaluasi materi pernikahan dini dan risiko pernikahan dini yang telah disampaikan. Siswa-siswi sangat antusias bertanya tentang materi tersebut. Dan siswa-siswi yang sudah bersedia bertanya juga diberikan hadiah. Kemudian diakhiri dengan foto bersama untuk dokumentasi. Diharapkan sosialisasi ini dapat siswa-siswi lebih sadar akan risiko pernikahan dini dan mampu membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan mereka

Desa Gebang masih termasuk lingkup perkotaan di wilayah Jember, tetapi masih banyak ditemukannya berbagai tanaman di lingkungan rumah seperti daun kelor. Daun kelor merupakan salah satu tanaman yang dapat mencegah stunting. Memiliki kandungan vitamin, zat besi dan kalsium tinggi yang berguna untuk tumbuh kembang balita. Inovasi pembuatan olahan makanan yang dari mahasiswa KKN 240 Kolaboratif yang dapat digunakan untuk pencegahan stunting yaitu puding kelor. Bahan-bahan puding kelor sangat mudah ditemukan dan pembuatannya sangat mudah dilakukan. Hampir semua kalangan khususnya balita sangat menyukai puding kelor.

Pembuatan puding daun kelor di lakukan pada tanggal 20 Agustus 2024 di tempat posko KKN 240 Kolaboratif. Dalam prosesnya, pembuatan puding kelor diawali dengan mencuci daun kelor dan daun pandan. Kemudian diblender sampai halus lalu diambil sari patinya. Selanjutnya masukkan sari pati kelor dan pandan ke dalam panci, kemudian masukkan bubuk agar-agar 2 sachet, gula pasir 20 sendok makan, susu 10 sendok makan, dan air 8 gelas. Kemudian diaduk sampai semua tercampur, aduk secara perlahan dengan menggunakan api kecil lalu tunggu hingga mendidih, setelah mendidih lalu kita masukan ke dalam cup dan tunggu hingga puding mengeras. 

Kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dilakukan pada tanggal 22 Agustus 2024. Pada kegiatan sosialisasi ini kami langsung mendatangi sasaran, karena dengan cara ini kita bisa memberikan sosialisasi secara maksimal, jika kita mengumpulkan di suatu tempat maka ibu tidak bebas untuk bertanya terkait masalah anaknya. Langkah awal kita dalam sosialisasi ini yaitu kita memberikan penjelasan kepada ibu terkait pengertian, gejala, dampak, penanganan, manfaat, cara pemberian puding kelor dan pembuatannya. Selain memberikan materi tentang puding kelor kami juga bertanya kepada ibu terkait cara memasak kelor, setelah itu kita jelaskan kepada ibu bagaimana cara memasak daun kelor yang benar agar kandungan di dalam daun kelor tetap ada karena banyak orang yang tidak tahu terkait cara memasak daun kelor yang benar. Dari kegiatan sosialisasi puding kelor dan cara memasak daun kelor ini diharapkan mampu mendorong orang tua untuk memberikan makanan yang bergizi dan mampu untuk mengatasi stunting. Kemudian diakhiri dengan dokumentasi foto bersama.

Desa Gebang memiliki beberapa usaha di bidang kewirausahaan yang berbasis Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) UMKM merupakan singkatan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah, yang mana terdapat pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008, UMKM mempunyai arti sebagai sebuah kegiatan usaha yang dijalankan oleh masyarakat Kelurahan gebang memiliki beberapa usaha seperti: Kopi Estona, Bakoel Sikil, Basalilah Food, Kabifa, Kribu, Ghassani Rumah Jahit, Kudapan Bunda, Tape 67 Jember, Soy Milk, dan masih banyak UMKM yang lain di Kelurahan Gebang ada total 26 UMKM.

Pada Kelurahan Gebang, terdapat UMKM yang telah lama berdiri dan telah memproduksi produknya secara mandiri dari tahun 2021. Kopi Estona memiliki target pasar yang sangat general karena tidak terbatas usia atau kalangan. Namun, dalam produksi dan pemasarannya, terdapat beberepa kendala yang dialami antaranya :

Kurangnya tenaga kerja dalam proses produksi

Kurangnya branding produk pada masyarakat luas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun