Mohon tunggu...
Ifa Ilmiah Pramudya
Ifa Ilmiah Pramudya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota - Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Penyuluhan Guna Peningkatan SDM dalam Mengatasi Anak Tidak Sekolah dan Pencegahan Stunting Melalui Edukasi Pernikahan Dini

27 Agustus 2024   12:03 Diperbarui: 27 Agustus 2024   12:09 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KKN Kolaboratif merupakan salah satu program modifikasi dari kuliah kerja nyata yang merupakan suatu bentuk pendidikan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh multi-institusi pendidikan.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif merupakan salah satu implikasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat. KKN bagi mahasiswa diharapkan dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang baru untuk menambah pengetahuan, kemampuan, dan kesadaran hidup bermasyarakat. Bagi masyarakat sasaran, kehadiran mahasiswa diharapkan mampu memberikan motivasi dan inovasi dalam bidang perbaikan. Hal ini selaras dengan fungsi perguruan tinggi sebagai agen pembaharuan. Oleh karena itu, mahasiswa harus dapat bertindak sebagai jembatan (komunikator) dalam proses pembangunan dan penerapan IPTEK pada khususnya.

KKN yang dilaksanakan harus memenuhi 4 (empat) prinsip, yaitu dapat dilaksanakan (feasible), dapat diterima (acceptable), berkesinambungan (sustainable) dan partisipatif. Secara garis besar tahap pelaksanaan KKN terbagi atas 3 tahap yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut. Pada tahap pelaporan, laporan kelompok disusun oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa. Observasi dilakukan dengan metode: (1) tanya jawab, (2) dokumentasi, dan (3) melihat ke lapangan secara langsung. Berdasarkan hasil observasi maka ditentukan program kerja KKN yang akan dilaksanakan meliputi program fisik, dan program non fisik.

KKN Kolaboratif merupakan bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan kerja sama antara beberapa pihak, termasuk perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat. Fungsi dan tujuan dari KKN Kolaboratif:

  • Mengembangkan Wawasan Mahasiswa
  • Bertujuan untuk mengembangkan wawasan mahasiswa, terutama dalam konteks kegiatan kemanusiaan. Mahasiswa dapat belajar tentang pengaplikasian ilmu yang didapatkan selama masa perkuliahan untuk memecahkan masalah di masyarakat.
  • Pengembangan Pembelajaran Praktik Secara Langsung Kepada Masyarakat

Bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran sosial mahasiswa yang berorientasi pada kemanusiaan. Mahasiswa diajak untuk mengidentifikasi masalah dan mendefinisikan solusi berkelanjutan dan diajarkan bagaimana cara berbaur atau bersosialisasi dengan multikultural masyarakat.

  • Solusi Holistik

KKN Kolaboratif berfokus pada memberikan solusi holistik terhadap permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan memadukan keahlian dari berbagai universitas, diharapkan hasilnya lebih kreatif dan berkelanjutan.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dan survei yang kami lakukan, metode dalam pelaksanaan KKN Kolaboratif 240 Kelurahan Gebang dilakukan dengan permasalahan yang berhubungan dengan ATS (Anak Tidak Sekolah), stunting, dan ketahanan pangan. Kegiatan ini terprogram dan dilaksanakan secara bertahap selama 37 hari. Metode kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

Ini adalah tahap pertama dari kegiatan KKN yang bertujuan untuk mendapatkan izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut di Kelurahan Gebang. Perizinan ini dilakukan ke Kecamatan Patrang dan Kelurahan Gebang secara formal, tetapi juga dilakukan secara non-formal kepada ketua RW dan warga sekitar. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara langsung kepada warga sekitar.

Survei ini dilakukan untuk mengetahui dan menemukan permasalahan yang ada di Kelurahan Gebang. Kegiatan ini dilakukan dengan observasi dan terjun langsung ke masyarakat Gebang. Observasi langsung dilakukan dengan metode wawancara ke perangkat desa Kelurahan Gebang dan para ketua RW di Kelurahan Gebang. Kemudian diketahui beberapa permasalahan, yaitu:

Banyaknya anak yang putus sekolah

Minimnya pengetahuan masyarakat terkait kesehatan seperti stunting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun