Mohon tunggu...
Ifah Latifah
Ifah Latifah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis buku antologi Guru Profesional (Laikesa: 2020). Antologi Jawaban dari Tuhan (Dd Publishing:2020). Antologi Mengedukasi Negeri (Madani Kreatif: 2020) Guru Limited Edition ( Pustaka Literasi : 2021) Puisi 1000 penggiat Literasi judul Indonesia bangkit(Geliat gemilang abad i: 2021) Nak sungguh aku mencintaimu ( Little Soleil : 2021)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Sepelekan Pendidikan Non-Formal: Kunci Untuk Masa Depan yang Lebih Baik

15 Juli 2024   21:30 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:07 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jangan Sepelekan Pendidikan Non-Formal: Kunci untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Jangan sepelekan pendidikan non formal Why? Karena Pendidikan non-formal memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan individu dan masyarakat. Meskipun pendidikan non formal tidak terkait ruang kelas kurikulum yang terstruktur, dan evaluasi yang ketat. Namun, Pendidikan non formal mencakup berbagai aktivitas belajar yang langsung mengarah pada kebutuhan.

Yuk cari tahu apa itu pendidikan non formal, dan apakah pendidikan non formal dibutuhkan padahal kita sudah atau sedang mengenyam pendidikan formal? Artikel ini saya buat bukan untuk membuat orang untuk malas bersekolah. Tetapi artikel ini memberikan motivasi bagi mereka yang kurang beruntung dan tidak berkesempatan bersekolah di sekolah formal dengan berbagai alasan, Atau bagi mereka yang ingin mengembangkan keterampilan khususnya.

Lah memangnya ada yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal? Bukankah sekolah sudah gratis, harusnya semua orang berkesempatan untuk bersekolah?

Masalah pendidikan di Indonesia masih menyisakan persoalan yang rumit. Berdasarkan data Susenas yang diolah Bappenas tahun 2022, anak usia sekolah (7-18 tahun) yang tidak bersekolah mencapai 4.087.288 anak. Angka tersebut dinilai meningkat jika dibandingkan dengan 3.939.869 anak pada tahun 2021. Diketahui, faktor penyebab terbesar adalah kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan (sumber; dpr.go.id). Jumlah ini belum termasuk anak-anak yang drop out dari sekolahnya.

Berbicara masalah biaya pendidikan tentu tidak  hanya sebatas uang sekolah saja tetapi mencakup kebutuhan lainnya seperti biaya seragam sekolah, biaya transport, uang saku dan lainnya. Semuanya itu cukup membebani para orang tua terutama bagi yang memiliki penghasilan tidak tetap dan pas-pasan. Biaya pendidikan terasa semakin berat ketika anak-anak memasuki masa kuliah. Biaya UKT yang semakin mahal, ditambah biaya kos-kosan dan biaya makan semakin menambah berat beban para orang tua untuk melanjutkan pendidikan anaknya ke  perguruan tinggi.

Pendidikan non formal tentu bisa menjadi solusi pendidikan yang lebih, fleksibel, relevan dengan kebutuhan. Persoalan biaya tentu sangat beragam bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing orang.

 Apa itu Pendidikan Non-Formal?

Pendidikan non-formal adalah bentuk pendidikan yang berlangsung di luar sistem sekolah formal. Ini mencakup berbagai kegiatan seperti kursus keterampilan, pelatihan kejuruan, program pengembangan masyarakat, lokakarya, dan banyak lagi. Pendidikan non-formal biasanya lebih fleksibel dalam hal waktu, metode, dan tempat pelaksanaannya, sehingga dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Manfaat Pendidikan Non-Formal

1. Fleksibilitas dan Aksesibilitas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun